Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kabel, PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) mengandalkan penjualan kabel listrik bertegangan rendah (low voltage) di tahun ini. Proyeksinya kontribusi kabel listrik bertegangan rendah ini sebesar 75% hingga 80% ke pendapatan di 2021.
Sebelumnya Kabelindo melihat bahwa produk low voltage dan building wire merupakan peluang yang tidak tergantikan karena dari sisi kuantitas dan permintaan pasar masih menjanjikan. Tipe ini tetap memiliki permintaan di tengah pandemi karena industri, perumahan, proyek swasta tetap berjalan, tanpa ketergantungan pemerintah.
Ditektur KBLM, Petrus Nugroho menjelaskan gambaran bisnis Kabelindo Murni di awal tahun ini masih sama jika dibandingkan dengan 2020.
"Di awal tahun ini, tetap yang mendominasi permintaan dari swasta untuk kabel-kabel low voltage. Ada juga sedikit proyek BUMN yang nilainya tidak sampai Rp 10 miliar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/4).
Baca Juga: Pada tahun ini, Sido Muncul (SIDO) bakal berupaya memperluas pangsa pasar ekspor
Secara umum, Kabelindo Murni telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi kondisi tahun ini yang masih diliputi pandemi Covid-19. Petrus menjelaskan, di sepanjang tahun ini, Kabelindo Murni melanjutkan strategi menjaga efisiensi dan pemenuhan kapasitas.
Hal ini sejalan dengan rampungnya pengembangan kapasitas pabrik kabel low voltage (tegangan rendah) dari yang semula 650 ton menjadi 800 ton perbulan. Namun, Petrus mengatakan kapasitas ini tergantung dari kondisi eksternal khususnya perbaikan ekonomi.
"Dalam pemenuhan kapasitas, untuk variasi produk diiupayakan sesuai variasi kapasitas produksi. Contohnya, jangan sampai hanya beberapa tipe saja, sebab ketika ada tipe lain yang kosong, mesin akan tidak terutilisasi" kata Petrus.
Adapun untuk strategi eksternal, KBLM terus bekerja sama dengan distributor tetap.
Mengenai belanja modal , di tahun ini, KBLM tidak menambah belanja modal karena capex di tahun lalu masih belum dimanfaatkan. Pasalnya, pandemi coid membuat kapasitas produksi KBLM turun hampirr 20%.
Baca Juga: Pangsa pasar Latinusa (NIKL) di pasar domestik terkerek naik pada tahun lalu
"Di tahun ini belanja modal senilai Rp 20 miliar yang diharapkan bisa terutilisasi untuk produk low voltage," kata Petrus.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, KBLM menargetkan pendapatan bersih di 2021 senilai Rp 1,2 triliun. Sebenarnya, proyeksi target ini sama dengan tahun lalu, tetapi karena adanya pandemi Covid-19 Kabelindo memangkas targetnya hingga 20%.
Selanjutnya: Pangsa pasar Latinusa (NIKL) di pasar domestik terkerek naik pada tahun lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News