kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapasitas produksi naik, Trias Sentosa (TRST) yakin tumbuh dua digit di tahun ini


Rabu, 02 Desember 2020 / 19:12 WIB
Kapasitas produksi naik, Trias Sentosa (TRST) yakin tumbuh dua digit di tahun ini
ILUSTRASI. Produsen plastik kemasan plastik packaging film PT Trias Sentosa Tbk (TRST)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen flexible packaging alias kemasan fleksibel, PT Trias Sentosa Tbk (TRST) optimistis tahun ini masih mampu mendorong penjualannya. Apalagi sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, perseroan masih mampu membukukan pertumbuhan kinerja.

Mengulik laporan keuangan perseroan di kuartal ketiga tahun ini pendapatan bersih mampu tumbuh 10,5% secara tahunan menjadi Rp 2,21 triliun. Walaupun beban pokok penjualan naik 8,2% secara tahunan, namun perolehan laba kotor mampu diraih Rp 218,33 miliar atau naik 40% year on year.

Sayangnya kinerja bottomline harus terhalang oleh rugi selisih kurs sebanyak Rp 31,38 miliar di kuartal tersebut. Manajemen mengatakan perusahaan memang memiliki hutang jangka panjang dalam dolar AS untuk ketika kurs tersebut naik maka rugi selisih kurs terjadi.

Baca Juga: Bukit Uluwatu (BUVA) masih berharap kinerja di akhir tahun lebih baik

Tercatat perolehan laba bersih sampai akhir September tahun ini ialah Rp 40,28 miliar atau turun 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 43,98 miliar. Adapun sampai akhir tahun ini perseroan cukup optimistis, jika gejolak kurs tidak terlalu tinggi, maka kinerja positif berpeluang didapatkan.

Sugeng Kurniawan, Direktur Utama TRST menilai pertumbuhan penjualan cenderung cukup realistis untuk diraih. "Perkiraan kami revenue dapat tumbuh dobel digit tahun ini, baik pasar lokal maupun ekspor relatif baik, " ujarnya kepada Kontan, Senin lalu (30/11).

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis itu, perusahaan akan menggenjot penjualan produk kemasan bernilai tambah. Apalagi tahun 2020 ini perseroan baru saja menambah kapasitas produksi dengan pembangunan dua pabrik hasil joint venture (JV) dengan Toyobo, produsen flexible film terkemuka dari Jepang.

Proses pembangunan kedua pabrik tersebut telah berjalan sejak kuartal pertama tahun 2018 lalu. Rinciannya satu pabrik dioperasikan PT Trias Toyobo Astria yang memproduksi kemasan film polyester dengan kepemilikan saham 60% TRST dan 40% Toyobo.

Baca Juga: Cuti bersama dipangkas, begini respons Panomara Sentrawisata (PANR)

Investasi pabrik tersebut mencapai US$ 45 juta dan telah berproduksi di Agustus 2020 dengan menyasar segmen pasar domestik maupun ekspor. Yang kedua ialah pabrik film barrier dengan perusahaan JV bernama PT Toyobo Trias Ecosyar dengan komposisi saham 40% TRST dan 60% Toyobo.

Nilai investasi pabrik itu mencapai US$ 38 juta dan juga sudah beroperasi di awal tahun 2020 ini. Selain dengan Toyobo, TRST juga kerja sama dengan PT Multi Spunindo Jaya membentuk usaha patungan yakni PT Trias Spunindo Industri (TSI) untuk membuat produk diversifikasi seperti plastik geotextile dengan investasi sebesar US$ 8 juta.

Produk plastik geotextile menurut manajemen diproduksi karena melihat peluang pasar yang ada misalnya kebutuhan plastik geotextile untuk usaha konstruksi maupun pertanian.

Baca Juga: Hingga November, Adhi Karya (ADHI) genggam kontrak baru Rp 17,3 triliun

Per Agustus tahun 2020 pabrik tersebut telah beroperasi, manajemen berharap dengan upaya diversifikasi produk ini akan meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya.

Soal tantangan, perusahaan mengaku ada dua faktor yang mempengaruhi bisnis ini pertama soal permintaan di pasar dan harga bahan baku. Dimana bahan baku kemasan berkaitan erat dengan fluktuasi minyak bumi sebagai hulu sektor industri ini, sehingga ada kecenderungan fluktuasi harga di ranah bahan baku.

Sementara itu bicara prospek tahun depan, Sugeng yakin perusahaannya dapat melaluinya dengan baik. "Kami berharap ekonomi lebih baik. Dengan kapasitas yang kami punyai sekarang, perseroan yakin dapat tumbuh lagi, kami harapkan ada peningkatan penjualan di tahun depan," pungkasnya.

Selanjutnya: Analis perkirakan kinerja Bekasi Fajar (BEST) akan pulih pada tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×