kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kebutuhan batubara PLN tahun depan meningkat 12,5 juta ton


Senin, 12 September 2011 / 14:34 WIB
Kebutuhan batubara PLN tahun depan meningkat 12,5 juta ton
ILUSTRASI. Indeks saham BUMN20 tercatat menguat di kuartal IV 2020.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Test Test

JAKARTA. Kebutuhan batubara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) tahun depan akan meningkat sekitar 12,5 juta ton. Nur Pamudji, Direktur Energi Primer PLN mengatakan, peningkatan tersebut dikarenakan mulai pertengahan tahun ini sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulai beroperasi.

PLTU tersebut merupakan bagian dari proyek listrik 10.000 megawatt (MW) seperti PLTU Indramayu, PLTU Lontar, PLTU Rembang, PLTU Suralaya, dan PLTU Paito di Jawa Timur. "Tahun ini kebutuhan batubara untuk PLTU sekitar 45 juta ton, tahun depan akan meningkat signifikan menjadi 57,5 juta ton karena PLTU tersebut akan beroperasi full mulai Januari hingga Desember," ujar Pamudji kepada KONTAN di Jakarta, Senin (12/9).

Pamudji mengatakan PLN sudah dimintai masukannya oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM terkait dengan kebutuhan listrik tersebut. Karena itu, menurutnya kuota kebutuhan batubara untuk kebutuhan domestik (domestic narket obligation) tahun depan yang sebesar 82,07 juta ton, sudah memperhitungkan kebutuhan PLTU PLN tersebut.

Lebih lenjut Pamudji mengatakan, perusahaan akan terus berupaya meminimalisir penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di pembangkit PLN. "Bahkan, kalau bisa sampai nol," ujar Pamudji. Memang, saat ini masih ada sejumlah pembangkit yang menggunakan BBM seperti PLTGU Muara Karang. Sebelumnya Direktur Utama PLN, Dahlan Iskhan mengatakan, PLN akan membantu mencari pasokan gas untuk PLTGU Muara Karang.

Dengan begitu, PLN bisa menghemat BBM sekitar 1 juta ton yang biasanya digunakan untuk BBM PLTGU Muara Karang. Bahkan, PLN berencana menghentikan operasi PLTGU Muara Karang bila pasokan gas belum juga tersedia. Tapi syaratnya kata dia proses penyelesaian transmisi Lontar jalur III di PLTU Lontar selesai dibangun.

“Kami merencanakan agar PLTGU Muara Karang lebih baik diberhentikan saja operasinya selama belum mendapatkan pasokan gas, namun dengan syarat pembangunan Lontar-Tangerang selesai,” ujar Dahlan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis (8/9).

Pamudji mengatakan PLN baru akan mendapatkan pasokan gas untuk PLTGU Muara Karang pada Februari 2012. "Gas sebanyak 200 BBTUD (million British thermal units) akan dialirkan dari FSRU (floating storage and regasification unit) milik Nusatara Regas," ujar Pamudji.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×