kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketersediaan infrastruktur jadi tantangan pemanfaatan gas bumi di Indonesia


Kamis, 02 September 2021 / 17:47 WIB
Ketersediaan infrastruktur jadi tantangan pemanfaatan gas bumi di Indonesia
ILUSTRASI. Fasilitas produksi migas Pertamina


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

Satya mengungkapkan, perencanaan RUEN 2017 sendiri berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi sekitar 7-8 persen. Namun pada perjalanannya, Indonesia terkena dampak pandemi Covid-19 yang berefek terhadap perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi hingga 2045 pun diproyeksikan rata-rata sekitar 5 persen. Ini membuka diskusi untuk merevisi RUEN agar lebih membumi dari sisi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: SKK Migas: Insentif hulu migas dorong penambahan penerimaan negara Rp 41 triliun

Direktur Program Pengembangan Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggoro Ismukurnianto mengatakan, pemerintah berupaya mengoptimalkan gas bumi untuk kebutuhan domestik.

Sejumlah upaya dilakukan untuk bisa menciptakan permintaan gas. Seperti penetapan harga gas US$ 6 per MMBTU maupun pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas nasional.

Kementerian ESDM saat ini juga bekerja sama dengan FIPGB dan Kementerian Perindustrian. Selain itu, menurut Dwi, PLN juga sudah berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit berbasis gas di wilayah Indonesia Timur. Dengan begitu industry di wilayah tersebut dapat berkembang.

“Kebijakan pemanfaatan gas bumi domestik merupakan kebijakan yang tepat. Upaya pemerintah, khususnya di Indonesia Timur harus mendapatkan dukungan dari semua stakeholder,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×