kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KPPU endus praktik kartel di harga ayam


Selasa, 24 Juni 2014 / 08:06 WIB
KPPU endus praktik kartel di harga ayam
ILUSTRASI. U.S. Dollar banknotes are seen in this illustration taken July 17, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Risky Widia Puspitasari, Fahriyadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga ayam yang terbang menjelang bulan Ramadan mengusik Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Wasit persaingan usaha ini melihat, harga ayam saat ini tidak wajar, disinyalir karena persaingan usaha yang tidak sehat.

Saat ini, harga ayam potong rata-rata di tingkat konsumen sudah mencapai Rp 31.000 per ekor. Tren kenaikan harga ini bahkan sudah terjadi sejak April 2014. (lihat tabel)

KPPU mengendus, ada pemain besar dalam bisnis ini yang sengaja memainkan harga. Makanya, kemarin (23/6), KPPU mengundang empat produsen ayam: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Malindo Feedmill Tbk, dan PT Sierad Produce Tbk untuk memberikan penjelasan.

Hanya, para produsen ayam dan pakan ayam itu justru menuding, kenaikan harga ayam terjadi akibat ulah broker yang bermain dalam mata rantai distribusi.

Komisioner KPPU Sukarmi bilang, empat perusahaan ini mengaku tak menikmati untung akibat kenaikan harga ayam menjelang bulan puasa. Pasalnya, mereka hanya menjual Rp 12.000 per kilogram (kg).

Selama ini, untuk sampai ke tangan konsumen, rantai distribusi ayam potong mencapai enam jenjang. Yakni, dari industri atau peternak besar ke broker besar, lalu ke broker kecil, ke pengepul, lalu ke tangan pedagang pasar. Turun lagi ke penjual sayuran, baru sampai ke konsumen. "Mata rantai inilah penyebab harga ayam saat ini sangat tinggi," kata Sukarmi, Senin (23/6).

KPPU berjanji akan mendalami keterangan para produsen ayam itu. Disamping untuk melindungi konsumen, KPPU juga ingin melindungi para peternak agar tak dieksploitasi broker. Para broker yang dituding KPPU ini sebagian besar berasal dari individu, tapi memiliki jaringan luas. KPPU juga akan memanggil pemerintah dan peternak kecil untuk mendalami masalah ini.

Wakil Presiden Direktur PT Sierad Produce Tbk Eko Sandjojo bilang, pemerintah harus mengeluarkan regulasi atas kenaikan harga ayam. Sebab harga ayam saat ini cenderung fluktuatif. Ia memberikan contoh, di awal tahun harga ayam sangat rendah, tapi saat ini naik tinggi.

Peternak meminta tata niaga komoditas ayam diperbaiki dengan membangun industri rumah potong yang memadai agar distribusi ayam bisa diakses langsung konsumen.

"Ini bisa memotong mata rantai broker ayam potong yang menguasai pasar," Ketua Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), Tri Hardianto.

Perkembangan Harga Daging Ayam Tahun 2014 (Rp/Kg)                
  strong>2-Jan strong>29-Jan strong>3-Feb strong>28-Feb strong>3-Mar strong>28-Mar strong>1-Apr strong>30-Apr strong>2 Mei strong>30 Mei strong>2-Jun strong>23-Jun
Ayam Broiler 29.662 29.578 29.535 28.447 28.342 27.421 27.277 28.183 28.096 28.471 28.771 31.068
Ayam Kampung 58.753 57.223 57.066 56.265 56.511 56.064 56.412 56.461 56.521 56.57 56.811 59.107
Sumber: Kementerian Perdagangan                    
Harga Wajar dan Harga Produksi    
Harga Wajar Layer Broiler HPP Layer Broiler
Rp 18.500 - Rp 20.000 Rp 16.750 - Rp 17.500
Sumber : Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia
HPP: Harga Pokok Produksi    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×