Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Dalam mekanisme ini, SMBR memperoleh management fee terkait penjualan produk semen yang diproduksi oleh anak perusahaan lain SIG dan dipasarkan di wilayah yang menjadi tanggung jawab koordinasi SMBR.
"Langkah barunya adalah menjalankan kegiatan usaha sebagai koordinator area penjualan di Jambi, Sumsel dan Lampung yang telah diputuskan dari hasil RUPSLB waktu itu. Dengan peran ini, SMBR menangani penjualan multi-brand di bawah SIG untuk memperkuat posisi pasar dan membuka peluang pendapatan baru," jelas Hari.
Catatan Hari, kontribusi dari kegiatan usaha baru ini kemungkinan belum akan berdampak signifikan terhadap kinerja SMBR pada kuartal IV-2025. Hari memprediksi kontribusinya baru mulai tergambar pada kinerja SMBR tahun 2026, setelah implementasinya berjalan penuh.
Baca Juga: Strategi Semen Baturaja (SMBR) Pasca Cetak Lonjakan Kinerja pada Semester I-2025
Guna menopang strategi ekspansi, SMBR menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 130,1 miliar pada tahun ini. Hingga kuartal III-2025, realisasi capex SMBR baru sebesar Rp 32,5 miliar atau sekitar 25% dari total anggaran.
Capex SMBR terutama digunakan untuk pemeliharaan rutin pabrik, pembelian alat bantu operasional, serta pengembangan fasilitas produksi. "Sebagian alokasi investasi yang belum terealisasi direncanakan akan dilanjutkan pada tahun depan, menyesuaikan dengan jadwal pelaksanaan dan prioritas kebutuhan operasional perusahaan," tandas Hari.
Selanjutnya: BRI Manajemen Investasi Catat KIK EBA Syariah Pertama di BEI Senilai Rp 1,95 Triliun
Menarik Dibaca: Provinsi Ini Diguyur Hujan Amat Lebat, Simak Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













