kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Menteri Bahlil Targetkan Proyek DME Mulai 2026, Gandeng Mitra China atau Eropa


Sabtu, 25 Oktober 2025 / 17:14 WIB
Menteri Bahlil Targetkan Proyek DME Mulai 2026, Gandeng Mitra China atau Eropa
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan, proyek hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) dapat mulai dibangun pada 2026


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan, proyek hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) dapat mulai dibangun pada 2026.

Proyek ini termasuk dalam 18 proyek hilirisasi strategis yang tengah difinalisasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.

Bahlil mengatakan, proyek DME menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG.

Baca Juga: PTBA Jajaki Mitra Asal China untuk Proyek DME usai Investor AS Mundur

“Konsumsi LPG kita 8,5 juta ton, kapasitas produksi dalam negeri hanya 1,3 juta ton. Jadi kita impor sekitar 6,5–7 juta ton. Nah, caranya mengurangi impor adalah dengan melahirkan substitusi impor melalui hilirisasi batu bara,” ujar Bahlil, Jumat (24/10/2025) malam.

Ia menjelaskan, seluruh konsep dan pra-feasibility study (pra-FS) dari 18 proyek hilirisasi telah dirampungkan Satgas Hilirisasi.

Saat ini hasil kajian tersebut tengah difinalisasi oleh konsultan yang ditunjuk Danantara.

“Tahun depan targetnya mulai konstruksi. Ini mitranya nanti dengan Danantara. Teknologinya bisa dari China atau Eropa, tergantung mana yang paling efisien,” ungkap Bahlil.

Berdasarkan catatan Kontan, salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek DME adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto mengatakan, perusahaan telah mencadangkan sekitar 800 juta ton batu bara khusus untuk program hilirisasi.

Baca Juga: Pemerintah Masih Kaji Insentif Lanjutan Terkait Hilirisasi Batubara Menjadi DME

“PTBA sudah serius untuk hilirisasi. Kita sudah lock 800 juta ton batu bara khusus hilirisasi. Jadi nggak dipakai ke mana-mana,” kata Turino saat ditemui usai agenda HIPMI–Danantara Indonesia Business Forum di Jakarta, Senin (20/10).

Turino menambahkan, dari total cadangan batu bara PTBA sebesar 2,9 miliar ton, sekitar 5–6 juta ton per tahun akan dialokasikan untuk proyek DME.

“Nggak hanya untuk DME, macam-macam. DME itu cuma perlu 5–6 juta ton per tahun,” jelasnya.

Secara keekonomian, PTBA telah melakukan perhitungan internal dan kini tengah membahas skema bisnis bersama Danantara.

Turino menegaskan, proyek DME harus memberi manfaat ganda mendukung ketahanan energi nasional sekaligus menguntungkan secara komersial bagi emiten tambang tersebut.

Baca Juga: PTBA Sediakan 800 Juta Ton Batubara untuk Hilirisasi, DME 5-6 Juta Ton Per Tahun

Berdasarkan data Kontan, proyek DME termasuk dalam enam proyek hilirisasi batu bara di bawah koordinasi Satgas Hilirisasi.

Salah satu proyek utama berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan, yang menjadi tanggung jawab PTBA.

Selain di Muara Enim, proyek DME juga direncanakan dikembangkan di lima lokasi lainnya, yakni Bulungan (Kalimantan Utara), Kutai Timur (Kalimantan Timur), Kota Baru (Kalimantan Selatan), Pali (Sumatera Selatan), dan Banyuasin (Sumatera Selatan).

Selanjutnya: Chelsea vs Sunderland: Prediksi, Jadwal, dan Link Live Streaming Liga Inggris

Menarik Dibaca: 6 Film Misteri Netflix untuk Halloween yang Bikin Merinding

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×