Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan strategi pemerintah Indonesia agar tak terdampak rencana kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diwacanakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Seperti diketahui, Trump berencana memberlakukan tarif impor tinggi sebagai bagian dari strategi untuk menekan defisit perdagangan AS.
Menanggapi hal ini, Bahlil menilai kebijakan tersebut merupakan dinamika umum dalam politik dagang global.
Baca Juga: Menteri ESDM Pastikan Proyek PLTP 40 MW di Maluku Masuk RUPTL 2025-2034
“Ini persoalannya menyangkut ekspor-impor. Kita tahu bahwa data BPS menunjukkan neraca perdagangan kita surplus US$ 14,6 miliar. Nah kemudian keinginan dari pemerintah Amerika itu kan bagaimana membuat balance sebenarnya. Nah kalau seperti itu, maka kita harus melakukan langkah-langkah komprehensif dalam langkah membuat balance ini agar tidak kita kena pajak ekspor kita 32%," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (11/4).
Untuk mengantisipasi kebijakan tersebut, Kementerian ESDM telah menyiapkan strategi perdagangan yang mencakup peningkatan pembelian komoditas energi dari Amerika Serikat. Bahlil menyebut LPG dan minyak sebagai dua komoditas yang masuk dalam skema pembelian tersebut.
Baca Juga: Soal Rencana Impor LNG dari AS, Ini Penjelasan ESDM
“Saya lagi meng-exercise dengan tim saya agar kita bisa melakukan pembelian di sana supaya bisa membuat neraca perdagangan kita balance (dengan AS),” jelasnya.
Bahlil menegaskan, langkah tersebut bukan bentuk kekhawatiran berlebihan, melainkan bagian dari strategi menjaga stabilitas ekonomi nasional.
“Jangan juga dibuat sesuatu yang seperti wah-wah banget. Biasa ini. Ini politik dagang. Biasa,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News