kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.342.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MIND ID Kebut Sejumlah Proyek Hilirisasi


Selasa, 04 Juni 2024 / 19:49 WIB
MIND ID Kebut Sejumlah Proyek Hilirisasi
ILUSTRASI. PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) berfokus melaksanakan sejumlah proyek hilirisasi sepanjang tahun ini.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Holding Industri Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) berfokus melaksanakan sejumlah proyek hilirisasi sepanjang tahun ini.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan bahwa sejumlah proyek strategis ini meliputi program-program hilirisasi di sejumlah unit bisnis MIND ID.

"Salah satunya implementasi project dragon di Aneka Tambang (ANTM) dimana sudah melakukan joint venture dengan perusahaan baterai EV terbesar asal Tiongkok, Cotemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL)," kata Hendi dalam RDP Komisi VI DPR RI, Senin (3/6).

Hendi menjelaskan, proyek ini akan memasuki tahapan persiapan dan Feasibility Study (FS) untuk pembangunan fasilitas Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) sebagai tahapan lanjutan. Kemudian, pengembangan ekosistem baterai listrik akan dilanjutkan dengan Project Titan.

Baca Juga: MIND ID Dorong Hilirisasi Komoditas Tambang, Begini Respons Anggota DPR

Proyek garapan ANTM lainnya yakni Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah oleh anak usahanya PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang pada Juni ini ditargetkan mencapai tahapan commissioning.

Sementara itu, proyek strategis lainnya meliputi proyek garapan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang berfokus pada upaya mengatasi kendala angkutan logistik.

"Kemudian di PTBA yang merupakan pemegang sumber daya batubara terbesar di Indonesia namun terkendala dengan keterbatasan infrastruktur pengangkut batubara ini makanya PTBA selalu mengembangkan bagaimana mengatasi kendala ini dengan melakukan pengembangan kapasitas angkutan lainnya," kata Hendi.

Hendi menjelaskan, selain memanfaatkan moda kereta api untuk angkutan batubara, PTBA juga tengah berinvestasi untuk membangun jalan tambang sendiri.

Selain itu, ANTM kini tengah melakukan akselerasi pembangunan transmisi 500 kV sebagai bagian dari rencana penyerapan kapasitas PLTU Sumsel 8.

Sementara itu, PT Freeport Indonesia kini tengah menuntaskan proyek ekspansi kapasitas smelter di Manyar, Gresik. Proyek dengan total kapasitas 1,7 juta ton ini diharapkan mulai beroperasi pada Juni ini dengan target produksi pertama katoda tembaga dengan konsentrat feed rate 50% pada Agustus mendatang.

Ramp-up produksi akan dilakukan bertahap di mana pada akhir Desember 2024 produksi feed rate ditargetkan mencapai 100%.

Sementara itu, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bakal berfokus meningkatkan kapasitas produksi di Kuala Tanjung. Selain itu, Inalum juga bakal menggunakan bahan baku utama alumina dari proyek SGAR milik PT BAI.

Baca Juga: MIND ID Optimalkan Indometal Perkuat Peran dalam Pasar Komoditas Tambang Global

"Inalum juga berfokus untuk memakai bahan baku dari anak perusahaan yang bermitra dengan Antam di PT BAI yang akan memproduksi alumina, rencananya akan dimulai commissioning di Juli nanti," jelas Hendi.

Hendi menambahkan, salah satu pekerjaan besar kini tengah dilakukan oleh PT Timah Tbk (TINS) di mana saat ini fokus utama adalah perbaikan tata kelola dan niaga industri timah.

Menurutnya, sektor timah nasional kini tengah dihadapkan tantangan perbaikan tata kelola dan niaga.

"Timah ini kondisinya memprihatinkan sehingga fokus pada saat ini bagi manajemen adalah bagaimana melakukan recovery, restrukturisasi dan bagaimana berkontribusi dalam mengusulkan tata niaga dan tata kelola baru dalam rangka penyehatan seluruh industri," jelas Hendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×