kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Mobil di Atas 2.400 cc Diusulkan Pakai Pertamax Turbo, Apa Kata Pebisnis Otomotif?


Selasa, 15 Agustus 2023 / 20:15 WIB
Mobil di Atas 2.400 cc Diusulkan Pakai Pertamax Turbo, Apa Kata Pebisnis Otomotif?
ILUSTRASI. Pemprov DKI Jakarta sempat mengusulkan kewajiban kendaraan berkapasitas silinder di atas 2.400 cc untuk menggunakan Pertamax Turbo untuk mengurangi polusi udara Jakarta.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polusi tidak henti-hentinya hinggap di langit Jakarta. Pemerintah pun berancang-ancang menerapkan kebijakan untuk menekan tingkat polusi yang bakal menyasar industri otomotif.

Pemprov DKI Jakarta sempat mengusulkan kewajiban kendaraan berkapasitas silinder di atas 2.400 cc untuk menggunakan Pertamax Turbo. Hal ini berkaca dari data bahwa kendaraan bermotor menyumbang 50% emisi gas buang yang buruk.

Menanggapi hal tersebut, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menilai, sebenarnya peraturan terkait emisi kendaraan di Indonesia sudah jelas dan berlaku. Dalam hal ini, para produsen wajib memproduksi kendaraan bermotor dengan standar emisi Euro 4.

"Kendaraan Euro 4 seharusnya sudah pakai BBM seperti Pertamax dan Pertamax Turbo," ujar Jongkie, Selasa (15/8).

Baca Juga: Ini Alasan Menhub Pertimbangkan Kebijakan Sistem 4 in 1 di Jabodetabek

Dihubungi terpisah, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menyebut, ada banyak cara untuk mengurangi risiko polusi udara. Penggunaan bahan bakar yang lebih baik pada dasarnya bisa menjadi salah satu upaya mengurangi emisi karbon, termasuk polusi di ibu kota.

Toyota pun terus berkomitmen mendukung terwujudnya netralitas karbon pada model-model yang dipasarkannya. Salah satu Strategi yang paling terlihat sejauh ini adalah ekspansi ke berbagai teknologi elektrifikasi di pasar Indonesia, baik itu hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dan battery electric vehicle (BEV).

"Di luar itu, semua kendaraan non elektrifikasi kami pun terus dikembangkan teknologinya supaya dapat mengurangi efisiensi," kata Anton, Selasa (15/8).

Tidak hanya itu, Toyota juga mulai memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber bahan bakar mobil. Hal ini telah ditunjukkan Toyota pada ajang GIIAS 2023 yang mana mereka memamerkan Toyota Fortuner E100 yang kompatibel dengan bahan bakar bioetanol dan mobil konsep Corolla Cross yang mengkonsumsi hidrogen murni.

Baca Juga: Langit Jakarta Terjebak Polusi, Begini Tanggapan Pelaku Usaha Manufaktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×