kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan gas domestik terancam defisit di tahun 2023, ini penjelasannya


Selasa, 19 Mei 2020 / 16:17 WIB
Pasokan gas domestik terancam defisit di tahun 2023, ini penjelasannya
ILUSTRASI. Pengecekan aliran gas bumi di Rusun


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Berbicara soal infrastruktur, Pengamat Migas Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menyoroti kesiapan infrastruktur gas dalam memitigasi adanya potensi defisit gas dalam Neraca Gas Nasional 2020-2030.

"Strategi utama yabg harus dikedepankan dan segera direalisasikan adalah percepatan pembanguan infrastruktur gas, termasuk LPG, terminal penerima, fasilitas penyimpan, dan jaringan pipa transmisi-distribusi," kata Pri kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).

Dengan begitu, diharapkan akan dapat mendiversifikasi sumber pasokan secara lebih leluasa, baik dari produksi domestik, pengalihan ekspor, atau pun impor. "Keekonomian pengembangan lapangan gas di dalam negeri juga akan menjadi lebih baik karena lebih mudah di dalam mendapatkan pembelinya," sambung Pri.

Baca Juga: Ini penjelasan ESDM tentang aturan harga gas US$ 6 per mmbtu bagi pembangkit listrik

Di sisi lain, Soerjaningsih menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur gas memang menjadi perhatian pemerintah. Terutama untuk mendorong pemanfaatan gas domestik agar lebih optimal.

Ia membeberkan, saat ini ada sejumlah proyek infrastruktur gas yang sedang berjalan maupun sudah direncanakan pemerintah. Yakni ruas transmisi, yang terdiri dari ruas transmisi tie in WNTS - Pemping, ruas transmisi Cirebon-Semarang, dan ruas transmisi Kek Sei Mengkei -Dumai yang saat ini masih dalam tahap pengkajian.

Selain itu, ada juga rencana wilayah jaringan distribusi di 71 kabupaten/kota, juga 52 mini regasifikasi untuk mendukung proyek kelistrikan. "Ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan pasokan gas dan peningkatan kemanfaatan gas (dalam negeri)," kata Soerjaningsih.

Dari sisi infrastruktur jargas, pemerintah berencana untuk membangun 4 juta sambungan rumah (SR) dari 2020-2024. Lalu meningkat menjadi 10 juta SR hingga tahun 2030. "Bahkan sampai 2038 kita juga merencanakan sebanyak 30 juta sambungan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×