kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.207   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.854   -23,88   -0,35%
  • KOMPAS100 998   -4,47   -0,45%
  • LQ45 762   -3,53   -0,46%
  • ISSI 226   -0,88   -0,39%
  • IDX30 392   -2,18   -0,55%
  • IDXHIDIV20 453   -2,74   -0,60%
  • IDX80 112   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 114   -0,35   -0,31%
  • IDXQ30 127   -1,01   -0,79%

Pasokan meningkat, harga bawang merah mulai melandai


Rabu, 30 Maret 2011 / 17:27 WIB
Pasokan meningkat, harga bawang merah mulai melandai
ILUSTRASI. Seorang pengendara roda empat menempelkan kartu E-Tollnya di pintu masuk Jalan Tol Medan-Binjai, Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (27/5/2019). Berdasarkan atas keputusan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) diskon tarif tol diberlakukan pada arus mudik da


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Setelah sempat naik tinggi, harga bawang merah kini mulai melandai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) harga rata-rata bawang merah pada minggu ke IV Maret 2011 ini sebesar Rp 23.776 per kilogram (kg).

Dibandingkan dengan rata-rata harga bawang merah pada Februari 2011 yang sebesar Rp 26.469 per kg, harga bawang merah ini turun 10,17%. Harga rata-rata bawang merah pada Maret 2011 ini juga turun tipis menjadi Rp 26.102 per kg.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengungkapkan, penurunan harga ini disebabkan karena di beberapa sentra bawang merah sudah mulai panen. "Kalau suplai sudah naik, maka harga akan bergerak turun," ujarnya Rabu (30/3).

Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian di daerah sentra produksi bawang merah seperti Brebes, Jawa Tengah, dan beberapa daerah di Jawa Timur sudah mulai ada yang panen di akhir Maret - April ini.

Tapi, Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan bawang merah Indonesia (APBMI) Akat menyatakan panen di daerah sentra saat ini masih sangat sedikit. Sebab, sebagian besar tanaman bawang merah petani masih belum berproduksi.

Akat bilang, harga bawang sudah mulai turun karena suplai bawang merah sudah mulai meningkat, tapi karena berasal dari bawang merah impor. "Karena produksi belum banyak, maka ada bawang impor untuk memenuhi kebutuhan bawang di dalam negeri," ujarnya.

Hanya saja, Akat berharap bawang merah impor ini tidak akan mengguyur pasar dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama. “Sehingga, ketika memasuki panen raya, harga bawang merah lokal tidak jatuh," ungkapnya.

Berdasarkan data BPS, tahun 2010 lalu impor bawang merah sebanyak 73.864 ton dengan nilai US$ 33,86 juta. Konsumsi bawang merah secara nasional adalah 2,65 kg per kapita per tahun atau 609.500 ton.

Sementara itu, berdasarkan Kementerian Pertanian, produksi bawang merah nasional tahun 2009 sebesar 952.939 ton. Akat memperkirakan, akibat curah hujan tinggi tahun 2010 lalu produksi bawang merah hanya mencapai 50% dari produksi tahun 2009.

Untuk tahun ini, ia meramalkan tingkat produktivitas bawang merah bisa meningkat menjadi sekitar 15 ton - 16 ton per hektare. "Walaupun cuaca lebih baik, tingkat produktivitas tidak bisa serta-merta kembali ke angka normal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×