kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelindo IV integrasikan pelabuhan dan pariwisata


Minggu, 22 Desember 2019 / 14:37 WIB
Pelindo IV integrasikan pelabuhan dan pariwisata
ILUSTRASI. Kawasan pembangunan Makassar New Port (MNP) yang terekam menggunakan kamera drone di Jl Sultan Abdullah Raya, Kaluku Bodoa, Tallo, Makassar, Sulsel, Minggu (20/8).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia IV (persero) terus berbenah diri menyambungkan destinasi wisata satu dengan destinasi wisata lain antar pulau dengan moda transportasi laut.

Sebagai perusahaan yang mengelola 27 pelabuhan di 11 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI), banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan antara lain Makassar, Ambon, Kalimantan Timur, Gorontalo, Kendari, Manado, Ternate dan Jayapura.

Baca Juga: Pendapatan dan laba Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) di kuartal III menyusut

Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi agar pengembangan Pariwisata terus didorong untuk mengejar ketertinggalan sektor pariwisata negara lain.

Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, nantinya integrasi pelabuhan dan pariwisata akan menciptakan pusat ekonomi baru di kota tersebut. "Pusat-pusat perbelanjaan, area wisata, kawasan kuliner dan beberapa fasilitas lainnya akan bertumbuh sebagai multiflier effect datangnya wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara," kata Farid dalam keterangan resminya, Minggu (22/12).

Saat ini, Pelabuhan Makassar sudah seperti airport, menggunakan garbarata untuk fasilitas masuk penumpang kapal. Pelindo IV membuat fasilitas ini di 5 pelabuhan lain. Nanti tenan di pepabihan akan dipasang Information Tourism Center (ITC). Disana akan terpampang informasi pariwisata secara lengkap serta informasi ekspor-impor.

Saat ini sudah ada beberapa kapal kruiser bersandar di pelabuhan Pelindo IV. Namun dari 2.500 penumpang yang ada, hanya 700 orang yang turun. Itupun hanya sekitar 8 jam. "Bagaimana ekonomi pariwisata akan tumbuh jika kapal baru datang kemudian pulang. Mereka tahunya hanya tempat wisata tertentu tetapi tidak mengetahui paket wisata yang lengkap," kata Farid.

Baca Juga: Simak Arah Ekspansi Jasa Armada Indonesia di Bawah Nakhoda Baru

Selain itu, Pelindo IV juga menawarkan dua konsep membangun kota dari pelabuhan untuk mendukung program pariwisata yang terintergasi. Tawaran itu menyusul kondisi Kota Ambon yang semakin padat dan sebagai kota dagang dengan kondisi pelabuhan yang berada di dalam kota. Adapun dua konsep pelabuhan yang ditawarkan meliputi, pelabuhan domestik dan penumpang termasuk khusus untuk wisata.

Waterfront city yang dimiliki Kota Ambon direncankana akan mobile dengan pelabuhan terintigrasi dan pariwisata, sehingga lahan yang ada dapat dioptimalkan dengan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat Kota Ambon. Cara membuat kota baru dalam keberadaban tidak akan meninggalkan bentuk dan model kota lama.

Farid menyebutkan, saat ini pihaknya tengah membangun Manado Marine Bay (MMB) di Pelabuhan Manado, yang ditarget rampung dalam 2 tahun. Pembangunan Manado Marine Bay untuk mendukung program pariwisata yang terintegrasi di Kota Manado.

Di Makassar sendiri terdapat beberapa wisata yang layak untuk dikunjungi. Selain wisata kulinernya yang menggoda, ada juga tempat wisata bersejarah yang tersebar di Makassar. Wisata tersebut antara lain Pantai Losari, Benteng Rotterdam, Taman Nasional Bantimurung, Taman Laut Taka Bonerate, Malino, Tanjung Bira, Danau Tempe hingga Ramang-Ramang.

Baca Juga: IPC: Kajian holding BUMN pelabuhan butuh 6 bulan

Tak kalah menarik, wisata kuliner dengan bumbu yang khas Makassar turut melengkapi seperti Sop Konro dan Iga Bakar Karebosi, Sop Saudara, dan Aneka masakan ikan laut.

Di samping itu, Pelindo IV juga telah berkontribusi dalam memberikan multiflier efek terhadap pendapatan negara. Pendapatan dari ekspor bisa semakin meningkat lewat layanan direct export dan direct call di pelabuhan wilayah kerja Pelindo IV.

Saat ini 80 persen ekspor melalui transportasi laut. Melalui Direct Export, perusahaan cargo menjadi efisien dalam hal biaya, waktu, mandatory LC dan eskalasi kapal angkutan.

Dari sisi efisiensi waktu, direct export memangkas waktu perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat dari 29 hari menjadi 14 hari, ke China dari 24 hari menjadi 9 hari, ke Korea dari 26 hari menjadi 17 hari. Farid bilang, dengan rute baru Direct Ekspor, efisiensi biaya bisa dihemat hingga USD500 per kontainer.

Direct Export juga meningkatkan eskalasi kapal ekspor, sebelumnya mengangkut 700 kontainer menjadi lebih dari 1.100 kontainer.

Impor dan ekspor dari Terminal Petikemas Makassar mampu memberikan efek positif dilihat dari CAGR melalui pelabuhan lain. CAGR impor pelabuhan lain mencapai 15,28% sedangkan ekspor 11,9% sehingga ada gap minus (-) 3,29 %. Sedangkan melalui terminal MNP direct impor 19,5 % dan direct ekspor mencapai 24,8% sehingga ada suprlus 5,24%.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) revisi target pendapatan

"Direct expor mampu meningkatkan pendapatan daerah sekitar pelabuhan. Tadinya biaya ekspor masuk ke pelabuhan transit. Saat ini, masing-masing daerah pelabuhan direct export bisa turut menikmati pendapatan dari ekspor seperti pelabuhan Pantoloan, Ambon, Bitung, Sorong dan Jayapura," tambah Farid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×