kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 15 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Pembudidaya bantah Indonesia kekurangan bahan baku udang


Jumat, 24 Juni 2011 / 14:10 WIB
Pembudidaya bantah Indonesia kekurangan bahan baku udang
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus 2,33 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 13,07 miliar dolar AS dan imp


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Para pelaku budidaya udang yang tergabung dalam Shrimp Club Indonesia (SCI) membantah klaim pengusaha pengolahan udang yang menyebutkan ketersediaan bahan baku udang saat ini sangat minim. Ketua Umum SCI, Iwan Sutanto, menuturkan produksi udang setidaknya hingga semester I-2011 ini justru meningkat dibandingkan tahun lalu.

Produksi udang di Medan misalnya saat ini sudah mencapai 1.500 ton per bulan. Ini naik dibandingkan produksi di tahun 2010 yang sebanyak 600 ton per bulan. Kondisi yang sama terjadi di Lampung dan Jawa Timur. Produksi udang di dua daerah itu sudah menembus 2.000 ton per bulan. Ini naik dari produksi tahun 2010 yang secara rata-rata hanya 800 ton per bulan.

Melihat kondisi seperti itu, industri pengolahan udang tidak mungkin kekurangan bahan baku. Bahkan, berdasarkan pantauannya di beberapa daerah, bahan baku udang tidak mampu diserap seluruhnya oleh industri pengolahan.

Banyaknya industri pengolahan udang yang tumbang bukan disebabkan oleh kekurangan bahan baku. Kondisi itu lebih disebabkan oleh kesalahan manajemen perusahaan pengolahan itu sendiri. Iwan mensinyalir, perusahaan yang tumbang itu memang sudah tidak efisien lagi produksinya. Ini membuat mereka tidak mampu mendapatkan keuntungan yang memadai untuk jangka waktu tertentu. "Itu yang membuat mereka bangkrut," tegas Iwan.

Seperti ditulis KONTAN (22/6), Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan, Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Thomas Darmawan, memang mengatakan jumlah industri pengolahan udang menyusut dibandingkan tahun 2008 silam akibat kekurangan bahan baku. Bahkan, pada Mei-Juni kemarin saja, ada dua perusahaan pengolahan udang skala besar di Malang dan Makassar yang menutup operasi. "Skala produksinya sudah tidak efisien karena bahan baku kurang," tutur Thomas.

Thomas juga mewacanakan pembukaan keran impor udang. Menurutnya, produksi dalam negeri saat ini sangat minim, sehingga harus mendapat pasokan udang impor. Ini bertujuan untuk mengamankan stok bahan baku industri pengolahan udang. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri siap membuka diskusi perihal wacana pembukaan impor udang, bila pengusaha pengolahan memang membutuhkannya.

Menanggapi hal itu, Iwan bilang, para pelaku budidaya udang jelas menolak wacana pembukaan impor udang karena bakal merugikan pembudidaya Indonesia. Ia mencontohkan, jika keran impor dibuka, maka Indonesia kemungkinan besar bakal mengimpor udang dari Vietnam, karena produksinya banyak.

Masalahnya, udang impor dari Vietnam sudah terbukti mengandung antibiotik. Padahal, Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) sudah melarang masuk udang yang menggunakan antibiotik ke negaranya. "Kalau kita buka impor udang dari Vietnam, kita akan sulit mengekspor ke UE dan AS," ujar Iwan.

Impor udang juga bisa mengancam udang lokal. Iwan bilang, virus IMNV yang akhir tahun 2009 menyerang udang lokal berasal dari udang impor. Akibatnya, produksi udang nasional merosot tajam. "Saya takut ini bakal terulang," imbuh Iwan.

Pembukaan impor rentan penyelewengan meski nantinya impor itu dilakukan secara terbatas untuk industri pengolahan. Udang impor berpotensi merembes ke konsumen umum. Ini tentu bakal merusak harga udang lokal di pasaran. Walhasil, penambak lokal akan merugi.

Oleh karena itu, Iwan meminta KKP tidak usah membuka wacana pembukaan impor udang. "Lebih baik fokus membenahi produksi lokal dan menyelesaikan masalah-masalah seperti kisruh tambak eks dipasena," pungkas Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×