kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penjualan Semen Baturaja (SMBR) di semester I-2021 tumbuh 14%


Senin, 26 Juli 2021 / 19:11 WIB
Penjualan Semen Baturaja (SMBR) di semester I-2021 tumbuh 14%
ILUSTRASI. Pengiriman Semen Baturaja (SMBR)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen semen, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) masih optimistis dengan target dibidik pada tahun ini dapat tercapai. Hal itu tercermin dari realisasi penjualan semen SMBR di semester I-2021 yang naik 14% dari capaian di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sebagaimana diketahui, Semen Baturaja membidik pertumbuhan bisnis yang cukup impresif di tahun ini. Manajemen memproyeksikan, volume penjualan tumbuh 11% dari realisasi pada tahun 2020. 

Vice President Corporate Secretary Semen Baturaja Doddy Irawan mengungkapkan, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan demand semen pada semester I-2021 telah mencapai angka 7,3%.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kondisi pasar sudah mulai positif. Sehingga SMBR pun optimistis, penjualan akan tetap tumbuh hingga penghujung tahun nanti. 

"Meskipun pandemi kembali melonjak, kami tetap optimistis bahwa penjualan tahun ini tetap akan tumbuh dari tahun lalu, di mana Semen Baturaja sendiri telah menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 11%," kata Doddy kepada Kontan.co.id, Senin (26/7).

Baca Juga: Begini strategi Semen Baturaja (SMBR) untuk menggenjot bisnis pada tahun ini

Lebih lanjut dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi di wilayah pasar SMBR menjadi faktor lain yang memperkuat optimisme perusahaan dalam menuai kinerja memuaskan di tahun ini

. Doddy bilang, pertumbuhan ekonomi di wilayah pasar SMBR pada kuartal I-2021 mengalami tren peningkatan positif dari capaian di kuartal IV-2020. 

"Di mana pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Selatan naik 0,8%, Provinsi Lampung meningkat 0,16%, Provinsi Bengkulu naik 0,81%, Provinsi Jambi dan Bangka Belitung masing-masing meningkat 0,66% dan 0,07% pada triwulan I-2021 dibandingkan dengna triwulan IV-2020," tambah Doddy. 

Adapun, untuk terus melanjutkan tren positif yang telah diraih perusahaan di semester pertama 2021, manajemen pun menempuh sejumlah upaya. Salah satunya dengan merambah pasar e-commerce untuk mempermudah para konsumen dalam mendapatkan produk Semen Baturaja, terutama di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. 

"Pada tahun ini SMBR telah melakukan terobosan untuk masuk ke pasar e-commerce, di mana saat ini SMBR telah memiliki official store di Tokopedia sehingga mempermudah konsumen untuk mendapatkan produk Semen Baturaja," terang Doddy.

Tak hanya itu, dalam waktu dekat ini SMBR juga akan meluncurkan aplikasi market place bernama Bangun Sumatera dengan konsep one stop shopping. Namun sayang, Doddy belum dapat membeberkan secara detil menyoal peluncuran market place tersebut. 

Doddy memaparkan, perusahaan juga seraya fokus terhadap peningkatan penjualan sejalan dengan perbaikan collection dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. Adapun, saat ini SMBR masih memfokuskan penjualan di pasar utama SMBR.

 

"SMBR yakin kondisi akan lebih baik dari tahun sebelumnya ditunjang dengan proyek infrastruktur yang sudah mulai berjalan, kondisi ini juga sejalan dengan proyeksi ASI yang menyebutkan bahwa pada tahun 2021 konsumsi semen nasional naik sekitar 6%-7%," pungkasnya.

Hingga saat ini perseroan belum merilis secara resmi kinerja keuangan kuartal II-2021. Namun pada akhir Maret lalu, Semen Baturaja membukukan penjualan sebesar Rp 403,49 miliar atau tumbuh 20,17% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 335,76 miliar. 

Sementara itu, dari sisi bottom line SMBR mampu mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 17,97 miliar pada kuartal I-2021. Padahal di kuartal I-2020 perusahaan ini masih mencatatkan kerugian hingga Rp 64,16 miliar.

Selanjutnya: PPKM bisa berdampak pada volume penjualan Indocement (INTP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×