kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pentingnya Negara Hadir dalam Pertahanan Keamanan serta Edukasi Cyber Security System


Senin, 22 Juli 2024 / 17:13 WIB
Pentingnya Negara Hadir dalam Pertahanan Keamanan serta Edukasi Cyber Security System
ILUSTRASI. Pengamat IT dari PT TKMT?Syam Basrjal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era digital yang semakin maju, peran negara dalam memastikan pertahanan dan keamanan siber sangat krusial. Ancaman siber yang semakin kompleks dan beragam menuntut pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif.

Negara memiliki tanggung jawab untuk melindungi infrastruktur kritis, data pribadi warga negara, serta memastikan stabilitas dan keamanan nasional.

“Edukasi tentang sistem keamanan siber dan perlindungan data secara holistik dan kolaboratif adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini,” kata pengamat IT dari TKMT Syam Basrjal dalam keterangan resminya, Senin (22/7).

Baca Juga: Perbankan Optimalkan Capex IT untuk Perkuat Keamanan Digital di Tahun Ini

Peran Negara dalam Pertahanan dan Keamanan Siber

1. Regulasi dan Kebijakan: Negara harus mengembangkan regulasi dan kebijakan yang kuat untuk memastikan bahwa semua sektor, baik publik maupun swasta, menerapkan standar keamanan siber yang tinggi. Ini termasuk perlindungan data pribadi, keamanan infrastruktur kritis, dan penanggulangan ancaman siber.

2. Infrastruktur dan Teknologi: Negara harus berinvestasi dalam infrastruktur dan teknologi keamanan siber yang canggih. Ini termasuk sistem deteksi ancaman, jaringan komunikasi yang aman, dan teknologi enkripsi untuk melindungi data sensitif.

3. Penggunaan Produk dan SDM Lokal: Negara harus mendorong penggunaan produk dan sumber daya manusia (SDM) lokal dalam implementasi keamanan siber. Ini tidak hanya membantu dalam pengembangan industri dalam negeri tetapi juga memastikan bahwa solusi yang digunakan sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal.

4. Kerjasama Internasional: Ancaman siber bersifat global, sehingga negara harus aktif berpartisipasi dalam kerjasama internasional untuk berbagi informasi, strategi, dan teknologi dalam menangani ancaman siber.

Baca Juga: Kominfo Jajaki Kerja Sama Bersama Hungaria pada Sektor Teknologi Digital

Edukasi Siber yang Holistik dan Kolaboratif

Edukasi siber harus menjadi prioritas untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk individu, organisasi, dan pemerintah, memiliki pemahaman yang mendalam tentang keamanan siber. Pendekatan holistik dan kolaboratif melibatkan beberapa aspek penting:

1. Kesadaran dan Pelatihan: Negara harus menggalakkan program pelatihan dan kesadaran keamanan siber bagi seluruh masyarakat. Ini termasuk pelatihan teknis untuk profesional IT dan edukasi umum untuk masyarakat luas mengenai praktik keamanan dasar.

2. Kolaborasi antara Sektor Publik dan Swasta: Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan ekosistem keamanan siber yang kuat. Penggunaan produk lokal dan pengembangan SDM dalam negeri harus menjadi prioritas untuk memastikan kemandirian dan keamanan yang lebih baik.

3. Penelitian dan Pengembangan: Negara harus mendukung penelitian dan pengembangan di bidang keamanan siber untuk menciptakan teknologi dan strategi baru yang mampu menghadapi ancaman siber yang terus berkembang. Investasi dalam R&D lokal sangat penting untuk memajukan teknologi dalam negeri.

Baca Juga: Hapus segera! 3 Aplikasi android ini curi data pengguna secara diam-diam

Manfaat Pendekatan Holistik dan Kolaboratif

1. Peningkatan Keamanan Nasional: Dengan pendekatan holistik, negara dapat memastikan bahwa semua aspek keamanan siber diperhatikan, dari infrastruktur hingga kebijakan dan regulasi.

2. Kesiapan Menghadapi Ancaman: Kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum memungkinkan respons yang cepat dan efektif terhadap ancaman siber.

3. Inovasi dan Adaptasi: Dukungan terhadap penelitian dan pengembangan serta kolaborasi dengan berbagai pihak mendorong inovasi dalam keamanan siber, sehingga negara dapat terus beradaptasi dengan ancaman yang terus berubah.

4. Perlindungan Data Pribadi: Edukasi yang baik dan regulasi yang ketat memastikan bahwa data pribadi warga negara terlindungi dengan baik, mengurangi risiko pencurian identitas dan pelanggaran privasi.

5. Penguatan Ekonomi Lokal: Penggunaan produk dan SDM lokal dalam keamanan siber mendukung ekonomi nasional dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kemampuan industri dalam negeri.

Baca Juga: Alfons Tanujaya: Keamanan Data di Indonesia Lemah

Syam menyimpulkan, negara memiliki peran penting dalam memastikan pertahanan dan keamanan siber.

Melalui regulasi yang kuat, investasi dalam teknologi, serta kerjasama yang baik dengan sektor swasta dan internasional, negara dapat menciptakan ekosistem keamanan siber yang tangguh.

Edukasi tentang sistem keamanan siber dan perlindungan data secara holistik dan kolaboratif adalah kunci untuk mencapai tujuan ini.

“Dengan memprioritaskan penggunaan produk dan SDM lokal, negara tidak hanya meningkatkan keamanan nasional tetapi juga memperkuat ekonomi dalam negeri. Dengan pendekatan yang tepat, negara dapat melindungi infrastruktur kritis, data pribadi, dan menjaga stabilitas serta keamanan nasional di era digital ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×