Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Proyek pipa transportasi gas di Arun - Belawan milik PT Pertamina Gas (Pertagas) yang mengalirkan gas dari Arun, Aceh ke Medan, Sumatera Utara masih belum memiliki penyuplai gas yang pasti. Medco yang mau menyalurkan gasnya ke pipa milik Pertagas juga belum pasti jadi menjadi pemasok gas.
Hendra Jaya, Direktur Utama Pertagas menyampaikan Pertagas akan memiliki 43 ruas pipa sepanjang 32.547 kilometer. Proyek yang masih dalam pembangunan yakni pipa Arun-Belawan, Semarang-Gresik, Muaratawar-Muarajarang, dan Porong-Grati. Dari keempat pipa yang sedang dibangun itu, pipa Arun-Belawan yang belum memiliki pemasok pasti.
Sejatinya, sudah ada kesepakatan antara Pertagas dan Medco. Namun kesepakatan ini belum afdol sampai mendapat persetujuan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Hendra menambahkan, Pertagas ingin Medco yang mengalirkan gas disebabkan pipa milik Pertagas bersinggunggan dengan blok milik Medco E&P Indonesia, anak usaha Medco Energy, yakni Blok A di Aceh Timur yang menghasilkan gas sebesar 125 juta kaki kubik per hari (mmscfd). "Sekarang sudah ada kesepakatan dengan Medco, karena sebagian besar pipa Pertagas dekat dengan lapangan migas Medco, " kata Hendra, Senin (03/03).
Selain Arun-Belawan, pipa gas yang dipasok gas oleh Medco, yakni pipa ruas Looping Simpang Y- Pusri di Sumatera Selatan. Namun, aliran itu sudah lama berjalan dan tengah mengusahakan untuk Arun-Belawan. Pipa Simpang-Pusri juga memiliki kasus yang sama dengan Arun-Belawan karena pipa yang berdekatan dengan blok milik Medco yakni Blok Rimau, Blok South Sumatera Extension, dan Blok Lematang PSC.
Sementara itu, Andy N. Sommeng, Kepala BPH Migas menyampaikan untuk saat ini BPH Migas belum memutuskan apakah Medco bisa mengalirkan gasnya ke pipa Pertagas. Regulator yang mengawasi kegiatan gas bumi melalui pipa ini tengah mengkaji aturan akses pipa (access arrangement) yang meliputi pembayaran toll-fee pipa, aturan teknis, dan aturan yang dipenuhi Medco untuk memakai pipa milik Pertagas.
"Kami sedang lihat apakah kapasitasnya memungkinkan kalau Medco bisa pasok kesana. Bukan berarti tidak bisa. Jadi kami juga sedang menunggu kedua belah pihak. Menunggu Pertagas kapan selesai pipanya, karena belum selesai, dan menunggu Medco apakah dia mau bayar ke Pertagas karena Medco pakai pipa orang, " kata Andy.
Andy menegaskan, Pertagas sudah terbuka karena sistemnya sudah open access. Tinggal menunggu waktu penyelesaian.
Wianda Pusponegoro, Sekretaris Korporat Pertagas juga bilang sumber gas untuk pipa Arun-Belawan mempunya beberapa pilihan dan tidak mesti dari Medco. "Sumber gas bisa dari LNG Terminal regasifikasi Arun dari Medco atau ENI Indonesia Ltd di sekitar lokasi pipa, " kata Wianda, Senin (03/03).
Pertagas sendiri sedang melakukan percepatan pembangunan pipa Arun-Belawan sepanjang 345 km dan dapat mengalirkan gas dengan kapasitas 200 mmscfd. Pasokan gas ini nantinya akan diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan gas untuk kawasan industri di provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Selain itu juga untuk PLN untuk kebutuhan listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News