kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina targetkan komitmen TKDN 50% hingga 2025


Kamis, 19 Agustus 2021 / 20:22 WIB
Pertamina targetkan komitmen TKDN 50% hingga 2025
ILUSTRASI. Proyek pembangunan fasilitas migas Pertamina.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menargetkan pemenuhan komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 50% untuk lima tahun ke depan sejak 2020 lalu.

Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Mulyono mengungkapkan, melalui rencana investasi senilai US$ 92 miliar yang tersebar di seluruh lini bisnis diproyeksikan menyerap TKDN mencapai 50% pada tahun 2024 nanti.

Optimisme proyeksi TKDN tersebut mengacu pada realisasi yang telah dicapai pada 2020 yaitu lebih dari 55% dan semester I-2021 mencapai lebih dari 57%.

"Proyeksi dan realisasi yang tinggi ini berkat implementasi TKDN yang diterapkan dalam seluruh proses pengadaan yang dimulai sejak tahap perencanaan, lalu dilakukan monitoring dan evaluasi," kata Mulyono dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/8). 

Baca Juga: PGN gandeng BUMD Maluku untuk penuhi kebutuhan listrik 30 MW

Atas capaian ini pun, Pertamina menerima penghargaan yang diberikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kepada Pertamina atas komitmennya dalam implementasi TKDN untuk kategori BUMN.

Penghargaan yang diumumkan secara virtual dalam acara Business Gathering Pusat Layanan Teknologi (Pusyantek) BPPT pada Rabu, 18 Agustus 2021 ini diterima oleh Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Mulyono.

Mulyono menyampaikan Pertamina menyambut baik penghargaan ini dan memaknai sebagai berkah, amanah sekaligus tanggung jawab.

“Ini amanah dan tanggung jawab. Mudah-mudahan dengan penghargaan ini akan memajukan, memotivasi, mendorong kami di Pertamina agar selalu bisa meningkatkan TKDN di seluruh proyek. Sebagai BUMN, Pertamina terus mengusahakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri sesuai aturan yang berlaku, agar menjadi penggerak ekonomi nasional,” ujar Mulyono.

Untuk memastikan implementasi TKDN, Pertamina menetapkan STK (Sistem Tata Kelola) yang harus dilakukan di seluruh Subholding. Pertamina juga memiliki Roadmap dan menetapkan key performance indicator bagi direksi.

Selanjutnya, Pertamina juga melakukan pembinaan kepada para penyedia barang dan jasa yang didampingi oleh BPPT.  Monitoring implementasi juga dilakukan secara konsisten dan di akhir proyek dilakukan verifikasi oleh surveyor independen.

“Dari awal perencanaan sudah menetapkan kandungan TKDN minimal 30%. Kami berharap ke depan tentu bisa meningkatkan komponen dalam negeri,” imbuhnya. 

Sebagai contoh, implementasi TKDN pada proyek RDMP Balikpapan, nilai komponen dalam negerinya lebih dari 34% atau sekitar Rp 7,11 triliun dari total Rp 20 triliun. Selain itu, jumlah pekerja yang sebanyak 8.227 orang atau 98% merupakan tenaga kerja dalam negeri.

Baca Juga: Pertamina lewat Grup TubanPetro ekspor perdana produk isobutyl aldehyde ke China

Begitu pula pada saat perbaikan rutin (turn around) kilang, kontraktornya 100% orang Indonesia. Walaupun beberapa barang masih impor, namun ke depan, Pertamina akan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Kemenko Marves, Kementerian Perindustrian, BPPT, BKPM, Krakatau Steel dan asosiasi industri untuk melakukan pendampingan agar barang-barang impor dapat diupayakan diproduksi di Indonesia. Dengan demikian, industri dalam negeri dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan perusahaan.

“Mudah-mudahan Pertamina bisa menjadi role model, bisa menjadi contoh BUMN yang secara konsisten menerapkan TKDN di seluruh aktivitasnya,” tegas Mulyono. 

Kepala BPPT Hammam Riza menjelaskan BPPT terlibat aktif dalam Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) khususnya dalam Kelompok Kerja (Pojka) Pemantauan. Pokja ini bertugas untuk memantau proyek strategis nasional dan melakukan koordinasi antara Kementerian/Lembaga dan Badan Usaha tentang pelaksanaan P3DN.

“Peran BPPT dalam peningkatan TKDN untuk sektor strategis migas ini diantaranya bekerjasama dengan Pertamina dalam pengkajian dan penerapan teknologi untuk mendukung transformasi Pertamina menuju industri energi,” pungkas Hammam.

Selanjutnya: Pertamina Hulu Rokan optimistis capai target pengeboran 161 sumur hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×