kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan wisman mendongkrak bisnis perhotelan


Kamis, 27 Desember 2012 / 11:58 WIB
Pertumbuhan wisman mendongkrak bisnis perhotelan
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung memilih pakaian yang dijual di salah satu pusat belanja. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp.


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Peningkatan jumlah wisatawan asing (wisman) ke Indonesia turut menggairahkan industri perhotelan. Itulah sebabnya, tahun depan, pembangunan hotel akan terus bertambah, khususnya hotel ekonomi atau hotel bujet.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Wiryanti Sukamdani mengatakan, industri perhotelan ikut bergairah di tahun depan karena bertambahnya turis asing yang berkunjung ke Indonesia.

Dia memperkirakan, 2013 nanti, akan bertambah 50.000 hingga 100.000 kamar hotel di Indonesia. Adapun di tahun ini jumlah kamar yang tersedia mencapai 240.000 kamar dari 15.300 hotel di seluruh Indonesia. “Tahun depan tren di hotel bujet, hotel bintang tiga, dan lima,” ungkap Wiryanti.

Accor, jaringan operator hotel internasional, misalnya, berencana membuka setidaknya 28 brand Hotel Ibis untuk tiga tahun ke depan. Perinciannya, delapan Hotel Ibis, sembilan Hotel Ibis Style, dan 11 Ibis Budget.

Hotel baru juga akan semakin banyak bermunculan di kota-kota besar tujuan wisata utama, seperti Bali dan Jakarta. Rata-rata tingkat okupansi hotel di Jakarta mencapai 70% dan di Bali mencapai 90%.

Menurut Wiryanti, tren di Jakarta lebih banyak ke hotel bujet karena wisman yang berkunjung ke ibu kota lebih banyak untuk bisnis. Sedangkan penambahan hotel di Bali lebih banyak hotel berbintang tiga dan lima.

Saat ini pembangunan hotel baru sudah mulai merambah ke tingkat kabupaten dan pulau-pulau kecil di Indonesia. “Kami juga mendorong pembangunan hotel di luar daerah wisata yang sudah umum, sehingga wisatawan bisa melanjutkan kunjungan dari Bali, misalnya, ke Pulau Komodo,” ungkap dia.

Nilai investasi per hotel di 2012 tentu bervariasi, kata Wiryanti, tergantung pada kelas dan berapa kamar yang dibangun. Nilai investasi hotel bintang empat dan lima berkisar US$ 100.000 hingga US$ 150.000 per kamar. Sedangkan hotel bintang tiga bisa menelan investasi US$ 75.000 hingga US$ 100.000 per kamar. Sedangkan investasi hotel bujet mencapai Rp 250 juta hingga Rp 400 juta per kamar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×