kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN kunjungi Rosatom, untuk benchmarking tenaga nuklir


Rabu, 05 September 2018 / 09:34 WIB
PLN kunjungi Rosatom, untuk benchmarking tenaga nuklir
ILUSTRASI. Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan kunjungan ke Moskow, Rusia. Kunjungan tersebut dalam rangka mempelajari lebih lanjut dan memahami potensi pemanfaatan energi Nuklir dalam bisnis ketenagalistrikan.

PLN juga berupaya untuk me-benchmarking Rosatom sebagai perusahaan besar yang fokus terhadap pemanfaatan Energi Baru Terbarukan khususnya tenaga Nuklir sebagai energi pembangkit listriknya.

Dalam kunjungan ke Rosatom, PLN mengajak tujuh Rektor dan Perwakilan Perguruan Tinggi ternama di Indonesia dan juga beberapa pakar serta pengamat energi dari Indonesia.

Ketujuh Universitas tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Universitas Udayana.

Hal ini diharapkan dapat menciptakan sinergi dan visi yang sama antara PLN, akademisi dan juga pakar serta pengamat, dalam perkembangan energi dan pemanfaatannya dalam bisnis ketenagalistrikan.

“Kita mencoba benchmarking ke Rosatom sebagai perusahaan yang banyak memanfaatkan energi baru terbarukan termasuk Nuklir untuk pembangkit listrik,” kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R, dalam siaran persnya, Rabu (5/9).

Djoko juga menyebut, proses-proses benchmarking yang dilakukan ini tidak terbatas hanya pada sisi teknologi, namun juga pada penanganan keamanan dari penggunaan nuklir itu sendiri. Hal ini mengingat beberapa wilayah di Indonesia memiliki intensitas gempa yang banyak.

“Oleh karena itu kami tertarik kepada teknologi dan pengamanan dari penggunaan Nuklir yang dilakukan oleh Rosatom” imbuh Djoko.

President of Rosatom Overseas Evgeny Pakermanov menjelaskan, Indonesia merupakan partner strategis dalam berbagai bidang bisnis, dan siap membantu PLN dalam bisnis kelistrikan di Indonesia. Apalagi kebutuhan listrik dan pasar di Indonesia bertumbuh dengan cepat.

“Kami sangat senang mendapatkan kunjungan dari PLN, Indonesia selalu menjadi partner strategis bagi Rosatom. kami siap mendukung PLN dalam hal tersebut jika kami dibutuhkan,” ujar Pakermanov.

Rosatom memadukan energi Nuklir dengan aset-aset energi ketenagalistrikan, termasuk Nuclear Power Plant (NPP) untuk desain dan konstruksinya. Rosatom sendiri merupakan perusahaan pembangkit listrik terbesar di Rusia, memproduksi 202.868 juta kwh di 2017 atau 18,9% total produksi listrik di Rusia.

Rosatom, saat ini tengah mengembangkan Floating Nuclear Power Plant (FNPP) pertama di dunia, yang mungkin akan sesuai bagi kebutuhan di Indonesia yang memiliki banyak pulau dan berintensitas gempa yang cukup tinggi.

“Saat ini kami sedang mengembangkan teknologi FNPP yang akan beroperasi di 2019. Kami siap untuk bekerjasama lebih detail dengan PLN perihal teknologi ini.” imbuh Pakermanov.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×