Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk kelapa parut kering Indonesia berhasil menarik minat pembeli (buyer) dari Mesir. Hal ini menunjukkan potensi besar hasil hilirisasi produk pertanian dan perkebunan Indonesia, serta diharapkan memacu semangat pelaku usaha meningkatkan nilai tambah produk. Demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf usai menyaksikan penandatanganan kontrak dagang produk kelapa parut kering lemak tinggi (kode HS 08011) dari PT Indonesia Nua Nusantara Commodities dengan perusahaan ekspor-impor Mesir, The Egyptian Office for Customs Clearance, Import & Export, pada Rabu (30/4) secara daring.
Turut mendampingi Dubes Lutfi, yaitu Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti dan Koordinator Fungsi (Korfung) Ekonomi KBRI Kairo Abdul Gafur. Turut hadir Direktur The Egyptian Office for Customs Cleareance, Import & Export Hatim Nagah.
"KBRI Kairo menyambut baik terealisasinya ekspor kelapa parut kering berkadar lemak tinggi dari Indonesia ke Mesir. Penandatanganan ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki produk pertanian Indonesia dan diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian dan perkebunan untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka melalui hilirisasi dan inovasi nilai tambah," ujar Dubes Lutfi.
Baca Juga: Harga Kelapa Melonjak! Kemendag: Wacana Ekspor Tunggu Pembahasan Antar Kementerian
Kontrak dagang tersebut diteken Direktur PT Nua Nusantara Commodities Muhammad Adam Ghazani yang didampingi Wakil Direktur Muhammad Rayhan Afief dengan Direktur The Egyptian Office for Customs Cleareance, Import & Export Hatim Nagah.
Dalam kontrak awal, disepakati pengiriman sebanyak satu kontainer berisikan 26 ton kelapa parut kering dengan nilai USD 78 ribu atau setara Rp1,28 miliar ke Pelabuhan Damietta, Mesir. Adapun total potensi transaksi dalam satu tahun diperkirakan mencapai USD 936 ribu atau Rp15,41 miliar.
Sementara itu, Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti mengungkapkan, kontrak dagang ini diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke Mesir, tetapi juga memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global. “Mesir memiliki posisi strategis yang menjadikannya potensial sebagai pusat distribusi (hub) bagi produk Indonesia, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga untuk menjangkau kawasan Afrika, Timur Tengah, dan negara-negara sekitarnya,” ungkap Syahran.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kelapa parut kering Indonesia ke Mesir mencapai USD 654 ribu pada Januari 2025. Angka tersebut naik sebesar 101,23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar USD 325 ribu. Sementara, total ekspor kelapa parut kering Indonesia ke Mesir mencapai USD 5,43 juta, dengan pangsa pasar sebesar 12,41 persen pada 2024.
Dengan begitu, Indonesia bersaing dengan negara pemasok lainnya, seperti Vietnam dengan pangsa pasar sebesar 63,71 persen, Sri Lanka sebesar 9,59 persen, Brasil sebesar 8,58 persen, dan India sebesar 0,8 persen di pasar kelapa parut kering Mesir.
Di sela acara tersebut, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Abdul Gafur menyatakan, pelaku usaha Indonesia diharapkan dapat menjaga kepercayaan mitra dagang Mesir dengan mematuhi jadwal pengiriman, menjaga kualitas produk, serta melengkapi dokumen ekspor secara tertib.
Senada dengan itu, Direktur The Egyptian Office for Customs Cleareance, Import & Export Hatim Nagah menjelaskan, kontrak dagang yang diteken dengan perusahaan Indonesia merupakan langkah awal dari kerja sama jangka panjang di sektor kelapa.
Baca Juga: Harga Kelapa Meroket, Kara Terpaksa Naikkan Harga Santan Kemasan
“Kami optimistis pelaku usaha muda Indonesia dapat memenuhi pesanan dalam waktu 40 hari setelah pembayaran uang muka yang akan kami transfer dalam tiga hari ke depan,” ujar Hatim.
Sementara itu, Direktur PT Nua Nusantara Commodities Muhammad Adam Ghazani, menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI Kairo, khususnya Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti atas fasilitasi yang diberikan. Menurut Adam, Atdag Kairo telah secara aktif menjembatani komunikasi dan membuka akses pasar ekspor bagi dirinya.
“Fasilitasi cepat dan konkret dari tim KBRI Kairo sangat berarti bagi kami selaku pelaku usaha muda. Kehadiran dan keterlibatan Atdag Kairo dalam proses penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) hingga penandatanganan kontrak menjadi kunci keberhasilan kerja sama dengan perusahaan Mesir ini,” urai Adam.
Adam juga mengutarakan, inisiatif KBRI Kairo dalam menyediakan ruang displai produk ekspor menjadi bentuk nyata diplomasi ekonomi yang berdampak langsung pada pertumbuhan UMKM dan eksportir baru Indonesia. “Fasilitasi ini bukan hanya membuka peluang bisnis, tetapi juga menjadi simbol kehadiran negara dalam mendorong anak-anak muda Indonesia menembus pasar global,” tutup Adam.
Baca Juga: Presiden Prabowo dan Presiden El-Sisi Sepakati Kemitraan Strategis Indonesia - Mesir
Selanjutnya: Ada Rumor Merger GOTO dan Grab, Begini Catatan Ekonom
Menarik Dibaca: BCA Revitalisasi dan Buka Panen Raya Biji Kopi, Produksi Meroket 350 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News