Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT PAL Indonesia (Persero) tengah membuka peluang untuk menarik investor asing untuk berinvestasi di sektor industri maritim Indonesia.
Salah satu tujuan utama perusahaan adalah mengurangi ketergantungan pada impor dan mendorong pengembangan industri perkapalan dalam negeri.
Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia, Wiyono Komodjojo, menjelaskan bahwa salah satu gol utama perusahaan adalah membangun industri perkapalan dalam negeri, yang selama ini masih sangat bergantung pada impor.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi Kapal Domestik, PT PAL Gandeng Pertamina dan Krakatau Steel
“Salah satu tujuan kami adalah menumbuhkan industri dalam negeri, karena nilai ekonomi dari sektor maritim ini sangat besar,” ungkap Wiyono dalam acara business gathering di Jakarta pada Senin (28/4).
Menurut Wiyono, nilai ekonomi dari industri maritim Indonesia cukup besar, dengan satu mesin kapal (engine) bisa dihargai hingga US$ 25 juta.
Dengan demikian, industrialisasi sektor maritim diyakini dapat memperkuat ekonomi Indonesia dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, PT PAL Indonesia baru-baru ini menandatangani kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk membangun 15 kapal tanker dalam negeri.
Selain itu, perusahaan ini juga bekerja sama dengan Krakatau Steel, diharapkan dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembuatan kapal-kapal tersebut.
“Komponen-komponen seperti pompa, pipa, fitting, dan valve yang selama ini diimpor, kami harap dapat diproduksi dalam negeri. Ini merupakan salah satu langkah kami untuk mempercepat peningkatan TKDN dan memajukan industri dalam negeri,” jelas Wiyono.
Namun, Wiyono mengakui bahwa pembangunan pabrik komponen kapal dalam negeri saat ini masih belum memenuhi skala keekonomian, mengingat volume produksinya yang minim.
Baca Juga: PT PAL Indonesia Raih Kontrak On-Hand Rp 42,32 triliun
Meski demikian, jika seluruh jenis kapal—seperti kapal tanker, kapal perang, kapal ikan, dan kapal komersial—dijalankan dalam satu industri, maka pembangunan pabrik mesin kapal bisa memenuhi skala ekonomi yang lebih optimal.
Di samping itu, PT PAL Indonesia bersama Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI) berkomitmen untuk mendukung tercapainya kemandirian industri maritim, baik di sektor pertahanan maupun non-pertahanan yang andal.
Selanjutnya: Hilirisasi Baterai EV Nikel Masih Terkendala Faktor Ini
Menarik Dibaca: CLEO Genjot Daur Ulang Sampah Plastik Melalui Program Cleo Ecobin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News