kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

PTPN X Bersiap Hadapi Tantangan Bisnis di Tahun 2022


Jumat, 31 Desember 2021 / 15:03 WIB
PTPN X Bersiap Hadapi Tantangan Bisnis di Tahun 2022
ILUSTRASI. Pekerja melakukan perawatan calon Varietas Unggul Baru (VUB) tebu amfibi . ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/kye/17


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil menunjukkan perbaikan kinerja di tahun 2021, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X sebagai produsen gula dan tembakau berkualitas tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di tahun 2022, baik di sisi on farm maupun off farm.

Di sisi on farm, PTPN X berfokus pada perluasan dan pengelolaan Tebu Sendiri (TS), sedangkan di sisi off farm perbaikan dan perawatan pabrik akan dilakukan dengan lebih optimal.

Pada musim giling tahun 2022, PTPN X akan dihadapkan pada tantangan pasok Bahan Baku Tebu (BBT). Fokus utama dalam menjaga keajegan pasok BBT ini adalah dengan melakukan perluasan TS melalui program Agroforestry.

Program Agroforestry ini bekerja sama dengan Perum Perhutani terkait penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan budidaya tanaman tebu guna mendukung ketahanan pangan. Ada penambahan lahan TS seluas 422 Ha melalui program Agroforestry.  

Selain Agroforestry, PTPN X juga melakukan kerja sama dengan sesama PTPN dan pihak lain melalui kerja sama usaha dan sewa lahan, di mana  juga memberikan penambahan lahan TS seluas 535 Ha. Artinya, total penambahan lahan TS di tahun 2021 menjadi seluas 957 Ha.

Baca Juga: Holding BUMN Perkebunan PTPN III Minta Perpanjangan Jatuh Tempo Dua Seri MTN

“Penambahan luasan TS ini tentunya akan berdampak pada peningkatan pasok BBT ke pabrik gula. Penambahan pasok BBT dari program Agroforestry, kerja sama usaha, dan sewa lahan tersebut sejumlah 82.584 ton tebu,” jelas Tuhu Bangun, Direktur PTPN X dalam siaran pers di situs Kementerian BUMN, Jumat (31/12).

Selain itu, pengelolaan Tebu Rakyat (TR) juga akan dilakukan lebih optimal melalui peningkatan engagement dengan petani tebu binaan. Harapannya, engagement yang terjalin dengan baik dapat meningkatkan kepercayaan petani untuk dapat menggilingkan tebunya ke pabrik gula PTPN X.

Pada sisi off farm, perbaikan dan perawatan pabrik akan lebih ditingkatkan untuk menjaga kelancaran proses giling. Kelancaran proses giling ini tentunya berdampak pada pengurangan jam berhenti dan penurunan penggunaan bahan bakar alternatif, sehingga biaya akan lebih efisien.

Selain itu, PTPN X juga memiliki Nusantara Maintenance Facilities (NMF) yang merupakan workshop untuk perawatan dan pemenuhan suku cadang pabrik gula. Adanya NMF membuat PTPN X dapat melakukan beberapa perbaikan di pabrik gula secara mandiri yang tentunya berdampak pada penurunan biaya perbaikan.

“Tahun 2021 ini, ada peningkatan jumlah tebu digiling sebesar 6% dengan produktivitas 80,9 ton per Ha. PTPN X akan lebih siap menghadapi tantangan di tahun 2022 sehingga segala target dapat tercapai dengan optimal,” tandas Tuhu Bangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×