Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan jasa energi terintegrasi bagian dari Grup Pertamina, berkomitmen untuk terus mendukung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mewujudkan swasembada energi melalui peningkatan produksi minyak dan gas nasional.
Elnusa terus melakukan optimalisasi teknologi dan inovasi sehingga berperan dalam inovasi teknologi baru di industri migas.
“Kami telah melakukan efisiensi operasional dalam rangka mensupport kegiatan operasional klien. Dengan kemampuan kami untuk menyediakan jasa, kami mendukung kegitan eksplorasi di wilayah migas baru,” kata Endro Hartanto, Direktur Operasi Elnusa, pada webinar bertajuk “Migas Sebagai Pilar Swasembada Energi: Tantangan dan Solusi Peningkatan Lifting” , Selasa (4/2).
Endro mengatakan sebagai bagian dari Pertamina Grup, Elnusa akan mendukung semua kegiatan PHE. Apalagi, Elnusa memiliki DNA inovasi. “Kami membantu KKKS, tidak hanya di Pertamina. Kami akan terus memberikan services terbaik sehingga problem lapangan mature, Insya Allah bisa kami support.,” kata dia.
Saat ini Elnusa menggarap sejumlah proyek migas, mulai dari upstream service sampai EPC. Ada 18 proyek survei seismic-topografi-hydraulic, 73 proyek provision dan drilling fluid service , dan 21 proyek water pumping.
Menurut Endro, Elnusa sedang dan sudah berpartisipasi di proyek Enhance Oil Recovery (EOR). Bahkan, ada beberapa lapangan yang diberikan untuk menggunakan chemical dari Elnusa. Untuk itu, Elnusa sudah mempunyai mitra.
“Ada beberapa komponen yang masih impor. Dengan tenaga anak bangsa, kami yakin bisa produksi dan formulasikan chemical dengan harga yang murah. Sesuai dengan spek yang diinginkan klien kami di KKKS,” kata Endro.
EOR menjadi salah satu strategi SKK Migas dalam upaya peningkatan produksi migas nasional. Luky A. Yusgiantoro, Sekretaris SKK Migas, mengatakan strategi peningkatan produksi di antaranya menggunakan teknologi produksi, horizontal drilling, EOR, hingga reaktivasi sumur idle dan lapangan idle. “Selanjutnya kami juga melakukan eksplorasi massif,” kata Luky.
Dia mengungkapkan, tahun ini dari strategi EOR di dua sumur Banyu Urip ditargetkan bisa memproduksikan minyak 16 ribu bopd. Di Blok Rokan, selain mengerjakan proyek EOR-nya sendiri, Pertamina juga menjalin kerja sama dengan Sinopec di lima lapangan, yakni Rantau, Tanjung, Pamusian, Jirak dan Zulu.
“Kerja sama dengan PertroChina di Blok Rokan telah disiapkan area dan evaluasi data. EOR di Blok Rokan dengan injeksi chemical ditargetkan akhir 2025, sedangkan full scale paling lambat 2029,” kata Luky.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menetapkan target lifting minyak sebesar 605 ribu barel per hari (bopd) dan gas sebesar 5.628 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Luky optimistis target tersebut dapat tercapai. “Kami telah melakukan pembahasan rencana kerja dan anggaran bersama KKKS sebagai bagian dari upaya mencapai target lifting,” ujarnya.
Selanjutnya: Cermati Rekomendasi Saham Teknikal HRTA, MBMA, SIDO untuk Perdagangan Hari Ini (5/2)
Menarik Dibaca: Penyimpanan Bahan Makanan untuk Usaha yang Lebih Efisien, Ini Inovasi Modena
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News