kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Indonesia targetkan pabrik NPK baru milik PIM bisa selesai tahun depan


Minggu, 19 Januari 2020 / 16:00 WIB
Pupuk Indonesia targetkan pabrik NPK baru milik PIM bisa selesai tahun depan
ILUSTRASI. Suasana di gudang pabrik pupuk. Pembangunan sudah berjalan 15%, Pupuk Indonesia targetkan pabrik baru NPK PIM bisa selesai tahun 2021 KONTAN/Baihaki/18/11/2008


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Indonesia Group terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi pupuk Nitrogen, Phosporus, dan Kalium (NPK). Saat ini, holding perusahaan pelat merah di bidang pupuk tersebut tengah mengawal pembangunan pabrik baru NPK entitas anak usaha, yakni PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh Utara.

Harapannya, proses pembangunan pabrik baru pupuk NPK  yang nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun ini akan sudah rampung pada tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: Genjot pendapatan, ini strategi Sentra Food Indonesia (FOOD) tahun 2020

Menurut keterangan Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana, saat ini proses pembangunan pabrik baru dengan nilai investasi sebesar Rp 1,68 triliun tersebut sudah berjalan sekitar 15%. “Masih pemancangan-pemancangan dan pembangunan pondasi-pondasi,” kata Wijaya kepada Kontan.co.id (17/01).

Lebih lanjut lanjut, Wijaya menjelaskan bahwa Pupuk Indonesia memang berencana untuk lebih berfokus pada lini produk pupuk NPK lantaran sudah terbukti memiliki produktivitas yang lebih baik dibanding pupuk tunggal seperti misalnya pupuk urea. “Selain itu, NPK juga mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku gas,” tambah Wijaya (14/01).

Selain Aceh Utara, Pupuk Indonesia juga tengah mengawal penyelesaian pabrik baru pupuk NPK lainnya di Palembang. Wijaya tidak menyebutkan secara spesifik kapan pabrik baru tersebut akan beroperasi secara komersil, namun Ia mengatakan bahwa pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 ton per tahun.

Menyusul penyelesaian kedua pabrik tersebut, ke depannya Pupuk Indonesia juga berencana membangun pabrik NPK baru di wilayah lainnya, seperti di Cikampek melalui PT Pupuk Kujang dengan kapasitas 500.000 ton per tahun dan Bontang, Kalimantan melalui PT Pupuk Kalimantan dengan kapasitas 2x500.000 ton per tahun.

Baca Juga: Indef: Surplus neraca dagang 2020 bisa terwujud dengan perluas pasar ekspor

Wijaya tidak menyebutkan berapa total kapasitas produksi pupuk NPK yang ingin dikejar Pupuk Indonesia Group secara keseluruhan pada nantinya. Namun demikian, Kontan.co.id (24/02/19) mencatat bahwa Pupuk Indonesia memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK menjadi 5,4 juta per tahun hingga 2025 mendatang nanti.

Adapun kapasitas produksi pupuk NPK saat ini adalah sebesar 3,38 juta ton per tahun. Sementara itu, kapasitas produksi Pupuk Indonesia Grup untuk lini produk pupuk lainnya secara terperinci yakni sebesar 8,79 juta ton per tahun untuk pupuk Urea, 750.000 ton per tahun untuk pupuk ZA, 500.000 ton untuk pupuk SP36, dan 20.000 ton untuk pupuk ZK.

Sebagai informasi, selain mengandalkan lini penjualan pupuk yang bersifat penugasan (public service obligation/PSO) dan komersil, Pupuk Indonesia juga memperoleh pendapatan dari segmen usaha non pupuk dan jasa seperti konstruksi, perdagangan, dan lainnya.

Baca Juga: Inilah poin penting rencana kebijakan upah minimum, di RUU Cipta Lapangan Kerja

Sepanjang tahun 2018, perseroan mencatatkan total pendapatan konsolidasian sebesar Rp Rp 69,45 triliun atau setara dengan 112% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018. 

Sebanyak 60% dari total pendapatan tersebut berasal dari penjualan pupuk, baik PSO maupun komersil. Sementara itu,  segmen usaha non pupuk dan jasa masing-masing berkontribusi sebesar 20% dan 19% dari total pendapatan konsolidasian.

Seiring dengan capaian kinerja pendapatan tersebut, perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp 9,31 triliun atau setara dengan 132% dari RKAP 2018.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) siapkan belanja modal Rp 180 miliar pada 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×