kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi Konversi Motor Listrik Baru 148 Unit Hingga Akhir Tahun


Jumat, 09 Desember 2022 / 12:51 WIB
Realisasi Konversi Motor Listrik Baru 148 Unit Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Kementerian ESDM mengungkapkan realisasi program konversi motor BBM ke motor listrik baru mencapai 148 unit hingga saat ini.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan realisasi program konversi motor bahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik baru mencapai 148 unit hingga saat ini. 

Koordinator Substansi Bidang Ketenagalistrikan BBSP kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) Slamet mengatakan, sejak 2021 hingga saat ini total realisasi motor yang sudah dikonversi di bengkel milik ESDM totalnya sebanyak 148 unit. 

“Ada konversi dari Pertamina, pemerintah kabupaten, dan pemerintah provinsi,” kata Slamet kepada Kontan.co.id, Kamis (8/12). 

Baca Juga: Merek-Merek Motor Listrik Ini bakal Ramaikan IIMS 2023

Slamet mengakui bahwa di akhir tahun ini hingga awal tahun depan Kementerian ESDM belum menerima ada permintaan lembaga lain yang akan melakukan konversi motor listrik secara borongan. 

Sebelumnya, pada Agustus 2022 lalu, Slamet pernah menyampaikan, pelaksanaan program konversi sepeda motor listrik akan mampu menghemat penggunaan energi fosil (Bahan Bakar Minyak atau BBM), meningkatkan penggunaan listrik, dan menurunkan gas rumah kaca.

Menurut data BPS di 2020 terdapat 115,02 juta unit motor yang mengaspal di Indonesia. Jika seluruh motor tersebut dapat terkonversi maka ada beberapa manfaat yang akan diterima bagi negara. 

Manfaat yang dapat dirasakan ialah pengurangan impor BBM sekitar 51,78 juta liter/tahun dan meningkatkan penggunaan listrik 51.750  Giga Watt (GW) per tahun.  Selain itu juga dapat menurunkan gas emisi rumah kaca sekitar 65,8 juta ton per tahun. 

Baca Juga: Citroën Rilis Tiga Model Baru di Indonesia, Salah Satunya Mobil Listrik

Sementara secara spesifik, sambung Slamet, manfaat untuk masyarakat dengan menggunakan sepeda motor listrik mampu menghemat Rp 2.780.000 per-tahun dan mengembangkan industri komponen yang akan digunakan untuk konservasi sepeda motor bbm menjadi sepeda motor listrik.

Kementerian ESDM telah membuat peta jalan program konversi motor listrik. Di tahun ini pihaknya menargetkan konversi sebanyak 1.000 motor di sepanjang 2022. Kemudian akan terus meningkat signifikan di 2023 hingga 10.000 unit, 2024 menjadi 100.000 unit, 2025 menjadi 1 juta unit, hingga di 2026 mencapai 5 juta unit. 

Namun, pelaksanaannya tidak semudah itu. Program ini terkendala dua permasalahan utama yakni pasokan motor BBM dan anggaran. 

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana menyatakan target awal konversi motor listrik ini 1.000 unit di 2022 tetapi perkembangannya tidak signifikan. Dadan menegaskan bahwa target 1.000 unit tersebut bukanlah target APBN.

“Kami mencari kerja sama dengan PLN dan Pertamina,” terangnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (5/12). 

Baca Juga: Meski Diberi Insentif, Pembiayaan untuk Kendaraan Listrik Masih Kecil

Nah, persoalan yang dihadapi saat ini,ternyata Pertamina dan PLN tidak punya motor. “Sekarang kan banyaknya motor sewa, ini kalau mau konversi harus motor sendiri,” ujar Dadan. 

Selain itu, program ini juga terganjal biaya bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi. Biaya konversi masih mahal atau di kisaran Rp 15 juta per unit. Sedangkan Kementerian ESDM tidak punya anggaran untuk mendanai konversi ini. 

“ESDM tidak punya anggaran, itu kan ada duitnya,” kata Dadan. 

Sejalan dengan program subsidi kendaraan listrik yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), pihak Kementerian ESDM mendorong subsidi mengucur ke konversi motor listrik. 

Baca Juga: Pemerintah Buka Opsi Subsidi Baterai untuk Konversi Motor Listrik

Dadan menyatakan, pihaknya secara aktif terlibat diskusi soal subsidi kendaraan listrik ini. Pada pekan lalu, Menteri ESDM telah rapat bersama dengan Menko Marves dan Menteri Keuangan. Melalui rapat itu, program subsidi ini dibahas lebih lanjut di level teknis di Eselon 1 Kementerian ESDM. 

Dadan bilang, subsidi ke konversi motor listrik ini tidak hanya membidik subsidi baterainya saja. Melainkan, akan ada perhitungan dari seluruh komponen motor. 

“Subsidi ini menurut saya akan menimbang motornya diberikan insentif, tapi dalam artian motornya diberikan insentif sekian perhitungan ada dari baterai juga,” tandas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×