kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Realisasi Masih Minim, Penjualan Motor Listrik Bersubsidi Sulit Capai Target


Senin, 13 November 2023 / 07:41 WIB
Realisasi Masih Minim, Penjualan Motor Listrik Bersubsidi Sulit Capai Target
ILUSTRASI. Menjelang akhir tahun 2023, realisasi program subsidi pembelian sepeda motor listrik Rp 7 juta per unit masih jauh dari target.KONTAN/Baihaki/27/2/2023


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2023, realisasi program subsidi pembelian sepeda motor listrik Rp 7 juta per unit tampak masih jauh dari target.

Tahun ini pemerintah menargetkan penjualan 200.000 unit motor listrik bersubsidi. Namun, merujuk data Sisapira, baru ada 4.148 unit motor listrik yang disalurkan melalui program subsidi hingga Minggu (12/11) pukul 18.00 WIB. Sebanyak 5.901 unit masih dalam proses pendaftaran dan 1.744 unit telah terverifikasi.

Pemerintah sebenarnya sudah memperluas cakupan penerima subsidi motor listrik. Dalam hal ini, satu NIK KTP dapat membeli maksimal satu unit motor listrik bersubsidi.

Baca Juga: Subsidi Konversi Motor Listrik Mau Dinaikkan, Pemerintah Siapkan Peraturan Menteri

Berkaca pada kondisi terkini, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengaku target penjualan motor listrik bersubsidi tahun ini sulit tercapai karena waktunya sudah semakin mepet. 

"Kami kehilangan banyak waktu ketika pembahasan revisi perluasan penerima subsidi, yang mana pihak verifikator juga perlu penyesuaian lagi," ungkap Ketua Aismoli Budi Setiyadi, Minggu (12/11).

Baca Juga: Penjualan Kendaraan Listrik Toyota Capai 25.000 Unit di Tahun ini

Sebenarnya, para produsen motor listrik peserta program subsidi sudah memiliki kapasitas produksi yang mumpuni. Jumlah motor listrik yang memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40% juga terus bertambah, sehingga memudahkan masyarakat yang ingin membeli produk tersebut.

Dengan demikian, Aismoli berharap penjualan motor listrik bersubsidi akan tumbuh lebih baik pada 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×