kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saraswanti Anugerah (SAMF) raih penjualan Rp 1,24 triliun hingga kuartal III


Rabu, 27 Oktober 2021 / 19:28 WIB
Saraswanti Anugerah (SAMF) raih penjualan Rp 1,24 triliun hingga kuartal III
ILUSTRASI. Pabrik pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) berhasil menumbuhkan kinerja penjualan dan laba bersih hingga kuartal III 2021. Emiten yang memproduksi dan memasarkan produk pupuk premium non-subsidi ini pun terus menggelar ekspansi guna meningkatkan kapasitas produksi.

Direktur Utama Saraswanti Anugerah Makmur Yahya Taufik membeberkan, hingga periode September 2021 SAMF mampu membukukan penjualan senilai Rp 1,24 triliun atau tumbuh 25,5% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 994,88 miliar.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, laba periode berjalan SAMF ikut terdongkrak menjadi Rp 97,73 miliar atau naik 29,7% dibandingkan Q3-2020 yang sebesar Rp 75,35 miliar. Hingga tutup tahun nanti, Yahya optimistis SAMF bisa menembus target yang telah dicanangkan untuk 2021.

"(Raihan di kuartal III 2021) ini menambah optimisme untuk meraih business plan kami. Sampai akhir tahun kami optimis target penjualan bisa tercapai sekitar Rp 1,8 triliun," kata Yahya dalam media conference yang digelar Rabu (27/10).

Baca Juga: Sinar Mas Agro (SMAR) terus kembangkan lini bisnis biodiesel

Sebagai informasi, SAMF membidik penjualan senilai Rp 1,8 triliun pada tahun ini, atau meningkat 28% dibandingkan realisasi tahun lalu. Dari sisi laba SAMF mengejar pertumbuhan 36%. Sehingga pada akhir tahun 2021 SAMF menargetkan bisa mengantongi laba tahun berjalan sekitar Rp 160 miliar.

"Kami sudah punya kontrak untuk Semester II ini. Dengan persiapan yang sudah matang, kami optimistis bisa menyelesaikan kebutuhan di Semester II, dan apa yang menjadi target bisa dicapai," sambung Yahya.

SAMF saat ini memproduksi dan memasarkan pupuk premium berjenis pupuk majemuk NPK non-subsidi. Mayoritas produk pupuk SAMF diserap untuk perkebunan sawit dengan porsi sekitar 90%. Sedangkan sisanya untuk komoditas tebu, kopi, kakao, karet, jagung dan aneka tanaman.

Dari sisi penjualan, SAMF lebih dominan melayani secara business to business (B2B) dengan 95% penjualan dilakukan secara langsung ke korporasi. Dari sisi wilayah, Sumatera mendominasi pasar SAMF dengan porsi sekitar 40%. Disusul Kalimantan (30%), Sulawesi dan Indonesia bagian timur (20%), dan Jawa (10%).

Baca Juga: Berhasil pangkas rugi bersih di kuartal III-2021, ACST terus melakukan perbaikan

Yahya menyebut, potensi pasar di wilayah Indonesia bagian timur sangat besar. Sebab, pertumbuhan sektor perkebunan di sana cukup tinggi. Oleh sebab itu, SAMF pun akan memperlebar pasar di Indonesia bagian timur.

Di sisi lain, Yahya mengungkapkan bahwa kenaikan penjualan tak lepas dari kesiapan produksi. Pada tahun lalu, SAMF sudah menambah dua line di pabrik yang berlokasi di Sampit, Kalimantan Tengah dan Medan, Sumatera Utara. Ekspansi kedua pabrik tersebut sudah berjalan sejak akhir 2020.

"Jadi makanya penjualan tahun ini meningkat dibandingkan 2020, karena adanya capex yang sudah kami tanamkan di tahun lalu," sebut Yahya.

Saat ini, SAMF mengoperasikan lima pabrik yang berlokasi di Surabaya, Medan, dan Sampit. Total kapasitas produksi SAMF sebanyak 600.000 ton per tahun. Adapun, utilisasi atau kapasitas terpakai di pabrik-pabrik SAMF terjaga di level 80%.

Menurut Yahya, utilisasi pabrik tidak mencapai 100% kapasitas lantaran SAMF merupakan produsen pupuk dengan sistem tailor made alias memproduksi secara spesifik sesuai komposisi yang dibutuhkan konsumen.

"Jadi pada saat sebelum konsumen tersebut melakukan pemesanan pupuk, kami melakukan studi komposisi seperti apa yang mereka butuhkan. Setelah mencapai kesepakatan dengan para konsumen, baru kami melakukan produksi, makanya utilisasi berkisar di 80%," terang Yahya.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 600.000 ton menjadi 700.000 ton per tahun, SAMF pun kembali melanjutkan ekspansi pabrik di Surabaya. Pada tahun ini, SAMF menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 64 miliar. 

Penambahan kapasitas dilakukan pada pabrik induk usaha, Saraswanti Anugerah Makmur sebanyak 40.000 ton, dengan alokasi dana sekitar Rp 10 miliar. Sedangkan capex sekitar Rp 54 miliar dianggarkan untuk menambah kapasitas 100.000 ton di pabrik yang berlokasi di Surabaya.

Harapannya, penambahan kapasitas pabrik di Surabaya ini bisa beroperasi pada Mei 2022. "Ini juga strategi untuk mengarah ke pasar di Indonesia bagian timur. Kami perkirakan akan mulai efektif produksi di Mei 2022. Tahun depan kami sudah (meningkatkan) kapasitas menjadi 700.000 ton," pungkas Yahya.

Selanjutnya: Selamat Sempurna (SMSM) dorong kinerja ekspor di sisa tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×