Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Maskapai Sriwijaya Air membatalkan pesanan dua unit Boeing 737 Max 8. Sebelumnya Sriwijaya Air telah memesan dua unit Boeing 737 Max 8 yang akan dating pada tahun 2020.
Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Saul mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada perusahaan pembiayaan sewa guna usaha atau lessor untuk operational lease. “Iya kita enggak jadi dan saat ini sedang mengevaluasi apakah dengan Airbus atau tetap Boeing,” katanya kepada Kontan.co.id pada Kamis (28/3).
Soal harga, Joseph memperkirakan satu unit Boeing 737 Max 8 senilai sekitar US$ 120 juta. Sriwijaya Air juga belum melihat dampak apakah dengan adanya pembatalan itu pengadaan pesawat baru Sriwijaya Air pada 2020 bakal tertunda atau bakal tetap pada tahun 2020.
Saat ini Sriwijaya Air belum memiliki Boeing 737 Max 8. Hanya Lion Air sebanyak 11 unit dan Garuda Indonesia sebanyak 1 unit. Adapun pembatalan itu menyusul karena adanya kecelakan Boeing 737 Max 8 yang diterbangkan oleh Lion Air pada Oktober 2018 lalu dan oleh Ethiopian Airlines pada awal bulan ini.
Garuda Indonesia sendiri pada pagi ini telah membatalkan untuk mendatangkan 49 unit Boeing 737 Max 8. Sebelumnya Garuda Indonesia telah memesan 50 unit Boeing 737 Max 8 seharga US$ 4,9 miliar. Sementara itu, satu unit sisanya yang telah datang kini dalam kondisi grounded.
Catatan Kontan.co.id, Menteri Transportasi Ethiopia Dagmawit Moges mengungkapkan pada hari Minggu (17/03), berdasarkan analisis terhadap kotak hitam yang berisi flight data recorder atau data penerbangan, disimpulkan adanya indikasi bahwa kasus pesawat Ethiopian Airlines memperlihatkan kemiripan dengan kecelakaan pesawat Lion Air di Indonesia. Besar kemungkinan ada fungsi yang bermasalah pada fitur sistem anti-stall yang dikenal dengan sebutan MCAS (Manuevering Characteristics Augmentation System).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News