kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sewatama bangun dua unit pembangkit mini hidro


Rabu, 21 Mei 2014 / 11:49 WIB
Sewatama bangun dua unit pembangkit mini hidro
ILUSTRASI. Cara membuat akun Telegram tanpa nomor hp.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kenaikan harga jual listrik pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) rupanya membuat pengusaha swasta untuk menggenjot pengembangan sektor tersebut. Salah satunya, PT Sumberdaya Sewatama yang akan menyiapkan dana investasi sekitar US$ 29 juta untuk pengembangan dua titik pembangkit di Sulawesi Selatan.

Rencananya, anak usaha PT ABM Investama Tbk itu akan memulai kegiatan konstruksi pembangkit dengan total kapasitas masing-masing 9 megawatt (MW) dan 5,5 MW tersebut pada pertengahan tahun 2014 ini.

Hasto Kristiyono, Direktur Utama Sumberdaya Sewatama mengatakan, sekarang ini, perusahaannya tengah dalam finalisasi power purchase agreement (PPA) dengan PLN untuk penetapan harga jual listrik. "Total investasi detailnya masih kami hitung. Kami memperkirakan setiap 1 MW mencapai US$ 2 juta," kata dia ke KONTAN di kantornya, Selasa (20/5).

Sewatama memiliki delapan titik PLTMH lewat anak usahanya PT Nagata Bisma Shakti yang seluruhnya berlokasi di Sulawesi Selatan dan masih dalam tahap pengembangan. Total potensi setrum dari sejumlah pembangkit energi baru terbarukan tersebut mencapai 50 MW.

Dengan menggelar tahapan kegiatan konstruksi pada pertengahan tahun, Sewatama optimistis pengoperasian PLTMH sudah dapat dilakukan pada akhir 2015 mendatang. "Sedangkan enam titik yang kami miliki, tahapannya masih panjang seperti feasibility study (FS) ataupun izin prinsip," kata Hasto.

Menurut Hasto, terbitnya Peraturan Menteri Energi dam Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12/2014 terkait pembelian listrik PLTMH oleh PT PLN, tentunya menjadi harapan baru bagi pengusaha untuk meningkatkan kapasitas setrumnya. Apalagi, harga jual listrik yang ditetapkan mencapai Rp 1.075 per kilowatt hour (kwh), sehingga menjadikan sektor ini cukup menarik untuk dikembangkan.

Hasto menambahkan, aturan yang mewajibkan setoran jaminan 5% juga akan mampu meminimalkan pengembang yang oportunis, sehingga pembangunan pembangkit bisa terus dipantau oleh pemerintah. "Tapi, pemerintah belum merinci mengenai kepastian tarif yang berkaitan dengan pengadaan jaringan transmisi," kata Hasto.

Selain berbisnis di PLTMH, Sewatama juga mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) di Sumatra Selatan berkapasitas 110 MW dan PLTU di Aceh dengan kapasitas setrum 15 MW. Pembangkit tersebut dikelola lewat anak usahanya PT Pradipa Aryasatya.

Hasto menambahkan, sedangkan lini usaha utama lain yang dijalankan Sewatama, adalah penyewaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) atawa temporary diesel power yang berkapasitas sebesar 1.100 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×