kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap salip Amerika Serikat, Indonesia berpotensi rajai pemanfaatan listrik panas bumi


Senin, 31 Agustus 2020 / 13:36 WIB
Siap salip Amerika Serikat, Indonesia berpotensi rajai pemanfaatan listrik panas bumi
ILUSTRASI. Pembangkit listrik panas bumi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggali potensi panas bumi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Upaya ini dilakukan untuk menggenjot bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sekaligus berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca.

Direktur Panas Bumi Ditjen EBKTE Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengungkapkan, potensi panas bumi yang terkandung di Indonesia sangat berlimpah. Hingga kini, sudah ada 2.130,7 Megawatt (MW) kapasitas terpasang listrik yang mengalir dari 16 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). 

Data kuartal II-2020 menunjukkan, produksi listrik dari panas bumi sudah mencapai 9.078 Gigawatt hour (GWh). Capaian tersebut membawa Indonesia sebagai negara kedua dengan pemanfaatan panas bumi terbesar di dunia. 

Baca Juga: Pemerintah optimistis capai target tambahan kapasitas panas bumi 140 MW di 2020

Indonesia hanya tertinggal dari Amerika Serikat (AS) yang memiliki kapasitas terpasang listrik dari panas bumi sebesar 3.676 MW. Di belakang Indonesia ada Filipina dengan 1.918 MW.

Tak lebih dari satu dekade ke depan, Indonesia diproyeksikan bakal mengungguli AS sebagai negara dengan pemanfaatan panas bumi terbesar di dunia. "Targetnya begitu (bisa menjadi produsen listrik panas bumi terbesar di dunia), mudah-mudahan tercapai," kata Ida saat dihubungi Kontan.co.id, akhir pekan lalu.




TERBARU

[X]
×