kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,40   -0,90   -0.10%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap salip Amerika Serikat, Indonesia berpotensi rajai pemanfaatan listrik panas bumi


Senin, 31 Agustus 2020 / 13:36 WIB
Siap salip Amerika Serikat, Indonesia berpotensi rajai pemanfaatan listrik panas bumi
ILUSTRASI. Pembangkit listrik panas bumi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Pemerintah juga tengah menggelar persiapan untuk melakukan eksplorasi periode 2020-2024 untuk 20 wilayah panas bumi. Ida menggambarkan, potensi dari 20 wilayah panas bumi tersebut mencapai 683 MW yang tersebar di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Sumatra dan Kalimantan.

Untuk mencapai target pengembangan panas bumi di 2030, paling tidak sudah ada 41 WKP yang rencananya akan dilakukan pengeboran oleh pemerintah hingga tahun 2029. "Sehingga kami sudah mem-breakdown sampai 2030 agar bisa mencapai 8.007 MW, kami optimistis dengan itu," jelas Ida.

Bentuk optimisme serupa disampaikan oleh Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma. Menurut dia,  untuk mencapai target pengembangan panas bumi memang dibutuhkan terobosan untuk mengatasi tantangan dari sisi teknologi dan risiko, masalah finansial dan investasi, juga dukungan kebijakan.

Baca Juga: Kementerian ESDM Menggali Potensi Pembangkit Listrik Panas Bumi di 20 Wilayah

"Kami gembira sekarang Indonesia sudah menjadi nomor dua di dunia sebagai produsen panas bumi. Cita-cita untuk melampaui Amerika mungkin di 2030 Insya Allah bisa terlaksana," lanjut Surya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Priyandaru Effendi mengungkapkan masalah risiko pengembangan serta keekonomian tarif dan proyek menjadi tantangan utama pengembangan panas bumi selama ini. Oleh sebab itu, dia berharap Perpres EBT yang sedang disusun pemerintah bisa menjawab tantangan tersebut, dan bisa segera diberlakukan.

Menurutnya, sejumlah insentif dalam rancangan perpres ini, seperti pengeboran eksplorasi oleh pemerintah, merupakan suatu upaya baru yang cukup maju dalam mengembangkan panas bumi. 

"Kami berharap produk akhirnya akan bisa memberikan daya tarik bagi pengembang untuk tetap melanjutkan investasi atau memulai yang baru. Karena resources panas bumi yang ada di Indonesia sangat seksi dan menjanjikan," pungkas Priyandaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×