Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
BOGOR. Meningkatnya permintaan layanan radiology di industri kesehatan membuat TelkomSigma yakin layanan Teleradiology bisa menjadi penopang pertumbuhan bisnis data centernya.
Yang terbaru, layanan Teleradiology TelkomSigma ini digunakan oleh RS Pertamedika Sentul City. Teleradiology diyakini dapat membantu banyak rumah sakit di Indonesia dalam memberikan layanan radiology sekaligus menghemat biaya layanan kesehatan.
Direktur RS Pertamedika Sentul City dr.Kamelia Faisal mengatakan solusi Teleradiology sangat membantu dan menguntungkan RS Pertamedika Sentul City. Seperti dalam proses melakukan scaning, ronsen, dan diagnosa menjadi lebih akurat dan cepat. Dengan begitu masyarakat yang berobat menjadi lebih nyaman.
“Harapannya, semoga kemajuan infrastruktur teknologi informasi ini dapat diimplementasikan ke rumah sakit lainnya,” ujarnya, Sabtu (16/5).
Presiden Direktur TelkomSigma Judi Achmadi menuturkan, kebutuhan akan analisis data medis yang tepat dan akurat secara real time semakin melonjak saat ini di Indonesia. “Adanya data center Telkomsigma yang AlwaysOn akan membuat layanan yang membutuhkan koneksi 7x24 jam ini menjadi mulus,” katanya.
Dalam menggarap layanan Teleradiology di Indonesia, TelkomSigma menggandeng perusahaan asal Malaysia, Redtone International Bhd. “Bersama dengan RedTone kami akan terus mengembangkan layanan ini ke negara-negara tetangga lainnya di Asia Tenggara. Soalnya ini akan mempercepat pertumbuhan bisnis Telkomsigma melalui solusi managed IT Value-Added Services & Solutions ,” jelasnya.
Menurutnya, faktor lain yang membuat layanan Teleradiology bisa sukses jika seluruh data medis yang dikirimkan dapat di-backup secara realtime online sehingga tidak ada perubahan data apabila terjadi kondisi disaster saat transfer data dilakukan. Untuk itu jaringan yang handal pun menjadi faktor utama suksesnya Teleradiology exchange.
Di 2015 ini, TelkomSigma ingin meningkatkan kontribusi bisnis Data Center-nya menjadi 40%-45% terhadap total pendapatan yang ditargetkan sebesar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. Di tahun-tahun sebelumnya, pemasukan TelkomSigma berasal dari bisnis Sistem Integrasi (SI) sekitar 50%, Data Center (35%), dan Cloud Computing (15%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News