Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
Perjalanan dari Jakarta hingga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang mencapai 269 kilometer dapat ditempuh sekitar 4 jam. Waktu tempuh itu bisa dicapai setidaknya saat uji coba Jalan Tol Cikopo-Palimanan, Selasa (2/6). Jika tidak ada halangan, jalan tol ini akan siap digunakan pada arus mudik Lebaran tahun ini.
”Presiden ingin agar tol diresmikan sebelum memasuki bulan Puasa. Saya sudah membuat surat untuk Presiden,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Rombongan uji coba berangkat pagi hari. Ruas Tol Jakarta-Cikampek ditempuh sekitar 1 jam. Setelah beristirahat sejenak, rombongan masuk Tol Cikopo dan menyusuri ruas jalan tol yang direncanakan akan diresmikan Presiden sebelum bulan puasa.
Dalam peninjauan kemarin, rombongan Menteri PUPR menyusuri jalan tol sejak Pintu Tol Cikopo hingga Palimanan tanpa putus.
Hal ini berbeda dari kunjungan pada awal April lalu yang harus keluar di beberapa tempat karena di beberapa jembatan dan jalan layang belum tersambung.
Dalam penyusuran Tol Cikopo-Palimanan terdapat proses pembangunan tempat istirahat (rest area), pembetonan jalur keluar tol, pemasangan pembatas jalan, pemasangan rambu atau petunjuk jalan, dan penyelesaian pintu tol. Namun, jalan tol sepanjang 116 kilometer itu sudah bisa dilewati dengan kecepatan hingga 100 km per jam.
”Meski beton, guncangan tidak terlalu terasa. Indeks Kekasaran Jalan kurang dari 3. Ini bagus,” kata Basuki.
Jalan Tol Cikampek-Palimanan terdiri dari 62 km jalan yang diperkeras beton dan 50 km diperkeras aspal. Dari laporan PT Lintas Marga Sedaya selaku operator Tol Cikopo-Palimanan, konstruksi jalan telah mencapai 99 persen dan ruas jalan yang telah uji laik jalan telah mencapai 70 persen.
Saya tidak ingin hanya memindah kemacetan dari Cikampek ke Palimanan. Maka, arus mudik akan diteruskan sampai ke Brebes Timur,” kata Basuki.
Selepas Pintu Tol Palimanan, tanpa keluar pintu tol, rombongan meneruskan perjalanan menuju ruas Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) dan disambung ke ruas Tol Kanci-Pejagan. Memasuki Tol Kanci-Pejagan yang diperkeras beton, guncangan terasa cukup keras dan dari pengamatan, di sepanjang jalan banyak dilakukan pembetonan ulang.
Basuki mengatakan, untuk uji laik operasi jalan tol, yang dilihat tidak hanya konstruksi badan jalan, tetapi juga aspek pendukung keselamatan dan operasionalnya. ”Harus ada kendaraan derek, ambulans, kendaraan patroli, dan rumah sakit rujukan,” kata Basuki.
Untuk mudik pada Lebaran mendatang, Basuki berencana agar arus kendaraan yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat melanjutkan perjalanan melalui ruas Pejagan-Pemalang hingga di Kabupaten Brebes.
Dalam peninjauan kemarin, badan jalan masih berbentuk tanah yang diperkeras. Namun, ditargetkan pada 2 Juli mendatang, jalur darurat tersebut sudah dilapisi kerikil (agregat A) dan bisa dilalui hingga kecepatan 60 km per jam. Akumulasi perjalanan antara Palimanan hingga Kabupaten Brebes sekitar 2 jam.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto mengatakan, terkait tarif tol, hal itu merupakan kewenangan Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
”Pada rencana bisnis kami, tarif tol Rp 750 per km. Namun, dalam masa konstruksi, terdapat tambahan bangunan, seperti permintaan jembatan penyeberangan. Jadi, itu akan kami bicarakan dengan pihak BPJT,” kata Hudaya. (NAD)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News