kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Total kewajiban Garuda Indonesia US$ 12,73 miliar di 2020, ini perinciannya


Sabtu, 17 Juli 2021 / 18:13 WIB
Total kewajiban Garuda Indonesia US$ 12,73 miliar di 2020, ini perinciannya
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia memasuki area apron saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (9/4/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah merilis kinerja keuangan full year tahun 2020, pada Jumat (16/7) lalu. Hasilnya, pendapatan Garuda Indonesia menyusut 67,40% year-on-year (yoy) menjadi US$ 1,49 miliar.

Dari sisi bottom line, Garuda Indonesia menderita rugi bersih US$ 2,44 miliar di 2020, membengkak 6.174% dibandingkan rugi bersih 2019 senilai US$ 38,94 juta.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) meraih pendapatan usaha US$ 1,4 miliar di tahun 2020

Untuk neraca keuangan 2020, Garuda Indonesia mencatatkan total aset US$ 10,79 miliar, mananjak 141,93% dibandingkan total aset 2019 senilai US$ 4,46 miliar.

Di sisi lain, Garuda Indonesia mencatatkan ekuitas negatif pada tahun lalu, yakni minus US$ 1,94 miliar. Di tahun 2019, GIAA masih membukukan ekuitas positif, yaitu US$ 582 juta.

Sedangkan total kewajiban Garuda Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 12,73 miliar, melonjak 228,94% dibandingkan posisi 2019 yang sebesar US$ 3,87 miliar.

Secara rinci, kewajiban Garuda Indonesia pada 2020 meliputi kewajiban jangka panjang sebesar US$ 8,44 miliar dan kewajiban jangka pendek US$ 4,29 miliar.

Baca Juga: Bisnis kargo Citilink melesat saat pandemi Covid-19

Total kewajiban Grup Garuda Indonesia terdiri dari pinjaman bank senilai US$ 299,23 juta (jangka panjang) dan US$ 51,07 juta (jangka pendek); utang obligasi US$ 492,07 juta (jangka pendek); kewajiban sewa US$ 4,49 miliar (jangka panjang) dan US$ 1,51 miliar (jangka pendek).

Kemudian kewajiban imbalan kerja US$ 100,09 juta (jangka panjang) dan US$ 17,85 juta (jangka pendek); liabilitas estimasi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat US$ 2,96 miliar (jangka panjang) dan US$ 25,12 juta (jangka pendek); serta pinjaman efek beragun aset US$ 51,05 juta (jangka panjang) dan US$ 25,52 juta (jangka pendek).

Berikut ini daftar pinjaman bank jangka panjang Garuda Indonesia dan anak usahanya:

Penerima Pinjaman Pemberi Pinjaman Saldo Pinjaman
Garda Indonesia Bank BRI US$ 29,29 juta
Citilink KEB Hana Indonesia US$ 10 juta
GMF Aero Asia Bank BRI US$ 105,43 juta
GMF Aero Asia Bank BNI US$ 50,99 juta
GMF Aero Asia Maybank Indonesia US$ 37,27 juta
GMF Aero Asia Indonesia Infrastructure Finance US$ 24,79 juta
Aerofood Indonesia Bank BNI US$ 1,96 juta
Aerotrans Services Indonesia Bank BCA US$ 0,13 juta

Sumber: Laporan keuangan GIAA

Selanjutnya: Kinerja Garuda Indonesia 2020: Pendapatan anjlok, ekuitas minus, rugi US$ 2,44 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×