Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Turki berminat untuk mengelola delapan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Sumatera. Saat ini tahapannya sedang survei lokasi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, ketertarikan Turki melalui perusahaan Hitay Energy Holding untuk mengelola WKP di Sumatera sudah sejak lama, namun belum terealisasi.
"Tadinya dia ingin kelola enam WKP, tapi tambah jadi delapan, semuanya di Sumatera dan sedang tahap survei," terang dia usai diskusi di Bumbu Desa, Jakarta Selatan, Minggu (26/4).
Namun sayangnya, Rida belum mengetahui berapa nilai Investasi yang akan diperoleh. Ia bilang, investasi baru bisa diketahui ketika tahapan survei sudah selesai. "Sekitar bulan Desember sepertinya baru masuk Investasinya," terangnya.
Tak hanya Turki, pihak Amerika Serikat juga sudah menyatakan niatnya untuk mengelola beberapa WKP. Sedangkan perusahaan China belum ada yang tertarik untuk mengembangkan WKP tersebut.
"Meksiko juga mau, tapi saat ini keinginannya masih mau belajar. Mereka ingin belajar bagaimana WKP tersebut dilelang kemudian dikelola," tuturnya.
Saat ini pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah menargetkan kebutuhan ketenagalistrikan melalui bauran energi menjadi Energi Baru Terbarukan mencapai 23%. Dimana nilai investasi tersebut mencapai Rp 2.000 Triliun.
"Tahun ini masih 6%-8%, kalau saya hitung tahun 2017 bisa 11% dan 2025 mencapai 23%. Nilai investasinya bisa Rp 2.000 triliun," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News