kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wamen ESDM ajak universitas kembangkan EBT


Minggu, 30 Juli 2017 / 15:05 WIB
Wamen ESDM ajak universitas kembangkan EBT


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kebutuhan akan energi semakin hari semakin meningkat. Namun sumber energi yang saat ini ada mayoritas masih berasal dari energi fosil yang semakin hari semakin berkurang. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar dalam acara Halal bi Halal Alumni UPN Veteran Yogyakarta yang digelar di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Minggu (30/7), mengungkapkan, energi fosil suatu saat tidak bisa lagi diproduksi karena keterbatasan teknologi dan pengetahuan manusia. Dengan teknologi yang ada saat ini, jumlah cadangan minyak hanya berkisar 3,65 miliar barel yang diproyeksi akan habis dalam 12 tahun lagi.

Selain menciptakan teknologi untuk memproduksi minyak lebih banyak, Arcandra juga minta agar universitas seperti UPN Veteran Yogyakarta bisa berperan aktif mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). "Apa lagi harapan kita kalau sudah tidak bisa diproduksikan lagi? Apakah mendorong EBT? Yang benar adalah pilihan terhadap EBT sebuah keharusan bukan memilih apakah fossil fuel atau EBT. Makanya pemerintah targetnya pada 2025 energy mix 23% EBT," ujar Arcandra, Minggu (30/7).

Arcandra berharap pengembangan EBT yang dilakukan universitas di Indonesia juga harusnya bisa ekonomis bagi industri. "Makanya syaratnya apakah dari UPN ada mengembangkan EBT, ada kemiri sunan, sorgum, tapi juga dipikirkan keekonomiannya. Kembangkan sesuai dengan keinginan industri, didorong penelitian sesuai kebutuhan industri," imbuhnya.

Selain mengembangkan EBT, Arcandra juga berharap universitas di Indonesia khususnya UPN Yogyakarta bisa bersinergi dengan Kementerian ESDM untuk membangun negeri. Apalagi dia menyebut UPN memiliki 59.000 alumni yang bisa membantu mengembangkan sektor ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×