Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah meningkatnya keluhan soal injektor tersumbat dan performa mesin diesel yang menurun akibat kualitas bahan bakar yang beragam. Adichem divisi dari PT Abadi Kimia Raya memperkenalkan Adimax F2, formula additive terbaru yang diklaim menyasar persoalan teknis yang banyak dihadapi sektor pertambangan, transportasi, hingga maritim.
Peluncuran produk ini muncul saat sejumlah pelaku industri menilai isu efisiensi operasional semakin krusial, terutama pada alat berat dan armada yang bergantung penuh pada performa mesin diesel.
Berdasarkan uji lapangan yang dilakukan Adichem pada 2025, additive ini menunjukkan tiga temuan utama. Pertama, terdapat penurunan deposit pada injektor yang dibuktikan melalui uji Scanning Electron Microscopy(SEM) oleh Institut Teknologi Bandung. Kedua, jumlah partikel pada solar tercatat turun rata-rata 50% pada filter berukuran 4, 6, dan 14 mikron. Ketiga, uji jangka panjang menunjukkan adanya efisiensi konsumsi solar hingga 7%.
Direktur PT Abadi Kimia Raya, Tami Abadi Tios, menyatakan bahwa pengembangan Adimax F2 berangkat dari meningkatnya kebutuhan industri akan solusi yang bisa menjaga performa mesin tanpa menambah biaya perawatan.
Baca Juga: Begini Mengukur RON BBM, Ada Mesin CFR Standar Global Di Setiap Lab Kilang Pertamina
“Peluncuran Adimax F2 merupakan cerminan komitmen kami dalam menyediakan solusi kimia berkualitas tinggi yang mampu memperkuat efisiensi energi, sekaligus mendukung percepatan transisi energi di Indonesia,” ujar Tami di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, formulasi produk ini dibuat dengan bahan baku premium dari Jerman dan melalui serangkaian pengujian sesuai standar internasional sebagai upaya menjaga konsistensi performa—terutama menghadapi tantangan variasi kualitas BBM dan beban operasional mesin yang semakin berat.
Adimax F2 dikembangkan untuk mengatasi masalah yang kerap muncul di sektor pertambangan dan retail diesel, di mana deposit karbon pada injektor menjadi keluhan utama. Kondisi tersebut menurunkan umur pakai komponen dan memicu konsumsi bahan bakar yang lebih boros.
Fitur utama additive ini meliputi detergency untuk kebersihan injektor, perlindungan korosi, stabilitas oksidasi, penurunan emisi, serta pemisahan air dari BBM. Kombinasi fitur tersebut diposisikan sebagai pendekatan teknis yang dapat membantu pelaku industri menjaga keandalan alat produksi maupun kendaraan operasional.
Baca Juga: Fokus Bisnis Pelumas, Shell Indonesia Targetkan Pabrik Baru Grease Selesai Akhir 2025
Adichem, yang fokus pada biodiesel additives dan specialty fuel additives, menyampaikan bahwa peluncuran Adimax F2 merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mengembangkan solusi berbasis sains untuk kebutuhan energi modern.
Dengan dukungan lebih dari 2.000 tenaga profesional dalam grup perusahaan, pengembangan produk diarahkan untuk mengikuti dinamika peningkatan standar efisiensi dan keberlanjutan di sektor energi.
Untuk pasar B2B, Adimax F2 dapat diakses melalui tim Sales & Marketing Adichem yang dipimpin Ryan Oktariyadie. Sementara untuk konsumen retail, produk tersedia melalui platform e-commerce dan kanal resmi Adichem di Instagram serta TikTok.
Dengan meningkatnya tekanan biaya operasional dan kebutuhan perawatan mesin, pelaku industri kini menantikan sejauh mana additive ini dapat memberikan solusi jangka panjang di tengah tantangan kualitas bahan bakar diesel di Indonesia.
Baca Juga: Etanol 3,5% di BBM: Pakar ITB Ungkap Dampak pada Mesin
Selanjutnya: Kejar Denda dari Penambang Pelanggar Kawasan Hutan
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/12), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













