Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Saat dikonfirmasi mengenai progres penerbitan IUPK untuk Blok Bahodopi Utara dan Matarape kepada Antam, hingga berita ini ditulis, Pelaksana Tugas Direktur Bina Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Heri Nurzaman belum memberikan tanggapan.
Memperluas Cadangan Mineral
Di sisi lain, Kunto menegaskan bahwa Antam bakal memperkuat portofolio bisnis melalui pengoptimalan potensi dan sumber daya yang dimiliki. Emiten mineral plat merah berkode ANTM di Bursa Efek Indonesia itu juga sedang menjajaki beberapa peluang bisnis dari hulu ke hilir di komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Di hulu, saat ini Antam aktif melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah IUP yang dimilikinya serta tinjauan di beberapa daerah prospek. Dengan komposisi anggota MIND ID, sambung Kunto, hal itu membuka kesempatan bagi Antam untuk bersinergi dalam pengelolaan aset pertambangan nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi bisnis mineral yang terintegrasi.
"Antam memiliki strategi untuk memperluas cadangan dan memastikan umur pertambangan hingga lebih dari 25 tahun," jelas Kunto.
Dari sisi investasi eksplorasi, realisasi biaya unaudited yang dikeluarkan Antam pada tahun lalu mencapai Rp 69,19 miliar. Sayangnya, Kunto belum membuka berapa anggaran eksplorasi Antam untuk tahun ini.
Yang pasti, pada 2021 kegiatan eksplorasi Antam akan semakin diintensifkan untuk mendukung rencana pengembangan hilirisasi, serta meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral komoditas inti.
Kegiatan eksplorasi Antam akan dilakukan beberapa wilayah IUP Perusahaan seperti di Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dan Jawa Barat. "Antam akan menitikberatkan kegiatan eksplorasi yang mampu mendukung pengembangan Perusahaan di komoditas nikel, emas dan bauksit," pungkas Kunto.
Selanjutnya: ANTM yakin bisnis logam mulia masih akan terus berkembang di masa mendatang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News