kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Begini Strategi Produsen Taro (AISA) Jaga Pangsa Pasar Snack Lokal


Senin, 06 Oktober 2025 / 18:28 WIB
Begini Strategi Produsen Taro (AISA) Jaga Pangsa Pasar Snack Lokal
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA). Di tengah ketatnya persaingan industri makanan ringan, FKS Food Sejahtera tetap menunjukkan optimisme terhadap produk snack lokal, khususnya Taro.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketatnya persaingan industri makanan ringan yang dipenuhi produk impor dan pemain baru, PT FKS Food Sejahtera Tbk tetap menunjukkan optimisme terhadap produk snack lokal, khususnya Taro.

Direktur Utama perusahaan, Gerry Mustika, menyatakan keyakinannya bahwa Taro masih menjadi pilihan utama konsumen Indonesia.

Gerry menjelaskan, berdasarkan data pasar terbaru hingga Agustus 2025, kategori extruded snack secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen. Namun, produk Taro justru mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi, yaitu sekitar 20 persen.

Kata dia, keunggulan produsen snack lokal bukanlah tanpa alasan. Produsen dalam negeri dianggap lebih memahami selera dan daya beli masyarakat Indonesia, mulai dari cita rasa yang khas, variasi ukuran kemasan, hingga harga yang terjangkau untuk kantong konsumen.

“Kami melihat bahwa produk lokal, terutama Taro, tetap sangat digemari karena kami memahami benar karakter dan kebutuhan konsumen Indonesia,” ujar Gerry dalam keterangan resminya, Senin(6/10).

Baca Juga: Pemerintah Bakal Menerbitkan Dimsum Bond, Ekonom Ingatkan Faktor Kunci Berikut!

Menurutnya, keunggulan produk lokal tidak hanya terletak pada cita rasa yang disesuaikan dengan selera masyarakat, tetapi juga pada variasi kemasan yang fleksibel serta harga yang terjangkau.

“Kami bisa menawarkan kemasan dengan berbagai ukuran dan harga yang cocok untuk berbagai segmen, mulai dari Rp1.000 hingga Rp2.000, sehingga lebih mudah diakses oleh konsumen di berbagai lapisan,” tambah Gerry.

Optimisme ini juga didukung oleh kemampuan PT FKS Food Sejahtera dalam menghadirkan inovasi produk dan strategi pemasaran yang relevan, seperti kolaborasi terbaru Taro dengan ikon global Pokemon yang baru saja diluncurkan di Indonesia Games Expo 2025.

Salah satunya adanya kolaborasi antara produk makanan ringan Taro dan Pokemon (Pocket Monsters) yang merupakan ikon games dan animasi asal Jepang. Kolaborasi Taro dan Pokemon ini secara resmi diluncurkan di hari pertama gelaran IGX, Sabtu (4/10), ditandai dengan prosesi membuka kemasan Taro ukuran raksasa di panggung utama IGX serta pembagian ratusan bungkus snack Taro kepada para pengunjung.

Taro yang diproduksi PT FKS Food Sejahtera Tbk merupakan makanan ringan yang cukup populer dan legendaris karena sudah 40 tahun hadir di tengah masyarakat Indonesia. Sementara Pokemon figurnya sudah dikenal di seluruh dunia sejak diluncurkan pertamakali 29 tahun lalu, tepatnya di tahun 1996.

“Kalau Taro petualangan tanpa batas, sedangkan Pokemon yang sudah mendunia para fansnya bertualang memburu Pokemon. Selain itu Taro juga mempunyai nilai-nilai budi pekerti yang selama ini kita usung, seperti integritas, welas asih, kreativitas, keberanian dan ketangguhan yang bisa memberikan panutan kepada anak-anak indonesia, “ ujar Gerry.

Gerry yakin kolaborasi ini akan mendapat respon yang baik dari para konsumen sekaligus memberikan dampak positif bagi perusahaan. 

‘Snack melakukan inovasi terus menerus. Para pemain snack semakin banyak, sehingga kategori snack semakin besar dan menjadi peluang bagi kita untuk juga berkembang semakin besar,” ungkpaya.

Ia menegaskan untuk bisa merebut pertumbuhan kami secara rutin melakukan inovasi produk serta mencari kreativitas dari segi kolaborasi diantaranya dengan Pokemon. 

“Pokemon itu langgeng, tidak out of date karena dari dulu sampai sekarang masih tetap eksis dan diburu banyak orang. Petualangan ini akan membuat para fans Pokemon semakin excited serta relevan dengan brand Taro, sehingga kami yakin kerjasama ini akan membuat Taro semakin unggul dalam kompetisi,”ujar Gerry.

Gerry menegaskan bahwa kombinasi pemahaman pasar lokal dan inovasi menjadi kunci agar produk snack lokal seperti Taro tetap unggul dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Sementara itu, wiki Akbar Sukmadi Candra, Senior Brand Manager Taro FKS Food Sejahtera, kolaborasi ini bertujuan membangun kesadaran dan antusiasme publik terhadap Taro Pokemon. Selain itu meningkatkan keterlibatan audiens melalui pengalaman langsung di booth, sekaligus mendorong penjualan produk Taro dengan strategi pengumpulan stiker dan merchandise edisi terbatas.

“Ini merupakan soft launching dengan mengawali 16 stiker koleksi yang bisa dapatkan di dalam kemasan Taro. Kami akan lakukan di bulan Oktober ini sampai seterusnya. Promosi selanjutnya kami

Sudah siapkan dan kami elaborasikan di sosial media. Kami hadirkan berbagai macam aktivitas yang sejalan dengan apa yang disukai fans Pokemon, yaitu mengoleksi dan berburu 16 karakter Pokemon di dalam kemasan Taro, “ ujar Dwiki.

Baca Juga: Epson Siap Perluas Produksi dan Sertifikasi TKDN di Indonesia

Selanjutnya: Diusir dari Amerika, Perusahaan Mobil Otonom China Alihkan Ekspansi ke Eropa

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Mengurangi Risiko Penurunan Kognitif Setelah Usia 55 Tahun, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×