Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
“Kalau dituding kondisi gambut menjadi rusak ketika dikelola swasta tidak tepat. Justru banyak gambut terdegradasi kini lebih baik dan terjaga. Tanah gambut tetap baik meski telah dilakukan beberapa daur penanaman dan peremajaan (replanting),” kata pakar pemanfaatan mineral zeolit, morfologi dan klasifikasi tanah itu.
Menurut Suwardi, sejarah panjang di Indonesia sudah membuktikan sawit dan akasia merupakan tanaman yang tepat karena mempunyai kemampuan tumbuh di tanah-tanah yang masam seperti kawasan gambut.
Pengamat gambut IPB Basuki Sumawinata menambahkan, tanaman multikultur seperti sagu dan jelutung untuk mengganti tanaman monokultur yang selama ini ada seperti sawit tidak menjamin lahan gambut sulit terbakar. “Hingga kini, masih banyak lahan sagu yang tetap berbakar di selat panjang serta di wilayah Kalimantan Selatan. “
Basuki berpendapat, pemanfaatan gambut untuk kepentingan perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) tetap dapat dilakukan dengan penerapan teknologi seperti tata kelola air (water management) serta pemadatan merupakan solusi dalam pemanfaatan gambut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News