kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.557   53,01   0,71%
  • KOMPAS100 1.175   9,66   0,83%
  • LQ45 939   11,90   1,28%
  • ISSI 227   0,10   0,04%
  • IDX30 484   6,37   1,33%
  • IDXHIDIV20 584   9,51   1,66%
  • IDX80 134   1,12   0,85%
  • IDXV30 142   -0,56   -0,39%
  • IDXQ30 162   1,94   1,21%

Dibutuhkan: SDM Domestik yang Mumpuni Untuk Pengembangan Smelter di Indonesia


Rabu, 09 Oktober 2024 / 05:58 WIB
Dibutuhkan: SDM Domestik yang Mumpuni Untuk Pengembangan Smelter di Indonesia
ILUSTRASI. Salah satu kendala dalam pengembangan smelter adalah SDM, khususnya ahli yang terkait dengan metalurgi dan teknik kimia.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan fasilitas pengelolaan dan permunian (smelter) di Indonesia perlu sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan secara bertahap bisa lepas dari dominasi tenaga kerja asing.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bachtiar mengatakan, salah satu kendala dalam pengembangan smelter adalah SDM, khususnya ahli yang terkait dengan metalurgi dan teknik kimia.

"Memang ahli yang mempunyai kualifikasi tersebut relatif terbatas di Indonesia sehingga memang perlu tenaga asing. Kalau untuk ahli memang tidak masalah dari asing, justru ini bisa dimanfaatkan oleh tenaga kita untuk belajar dan transfer skill," kata Bisman kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Bisman menuturkan, dampak kekurangan SDM di industri smelter berdampak cukup besar dan bisa menjadi hambatan karena keberadaan SDM ahli ini merupakan kebutuhan utama dalam pengembangan maupun operasional smelter.

"Tetapi hal ini seharusnya sudah bisa diantisipasi saat proses perencanaan dan diatasi dengan manajemen SDM yang baik," ujar Bisman.

Baca Juga: Pengusaha Minta Tak Ada Batas Izin Pertambangan dalam Waktu Tertentu

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengakui industri pengolahan dan permurnian yang saat ini berdiri di area-area tertentu seperti di Sulawesi dan Halmahera memang membutuhkan SDM yang mumpuni tapi ketersediannya terbatas.

Menurut Hendra, pada saat awal memang harus diakui smelter terpaksa menggunakan tenaga kerja asing karena pabrik harus segera dijalankan. Namun demikian, Hendra berharap dalam waktu yang ditentukan ke depan penyiapan tenaga kerja lokal harus dilakukan dengan training atau pelatihan khususnya untuk level operator atau teknisi sehingga bisa menggantikan tenaga kerja asing.

"Kemampuan tenaga kerja kita mampu untuk menjalankan operasi pabrik. Tenaga kerja asing harus dibatasi pada level tertentu saja, dan juga dalam jangka waktu tertentu," ujar Hendra kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Hendra menambahkan, pembangunan dan pengoperasian pabrik pengolahan dan pemurnian harus merencanakan pemakaian tenaga kerja lokal semaksimal mungkin. Jika dilihat, teknologi yang digunakan saat ini dalam pabrik pengolahan dan pemurnian adalah teknologi-teknologi lama yang sudah ada dan proven sebelumnya dalam ektraksi mineral. Untuk mengembangkan teknologi tersebut SDM seharusnya kita mampu dan bisa melakukannya.

Baca Juga: Pengembangan Smelter di Indonesia Butuh SDM Mumpuni

Sementara itu, Dewan Penasihat Asosiasi Penambang Nikel (APNI) Djoko Widajatno menilai tenaga metalurgi untuk industri smelter sebenarnya sudah cukup. Akan tetapi pemilik modal, ingin membawa orangnya untuk mendampingi peralatan yang dibawa ke Indonesia sehingga tenaga kerja asing masih dibutuhkan.

"Untuk pengembangan smelter masih membutuhkan tenaga asing, menyangkut transfer teknologi," ujar Djoko kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I), Ronald Sulistyanto menyoroti permasalahan tenaga asing di smelter lantaran tidak profesionalnya masing-masing tenaga ahli yang dimiliki Indonesia.

"Kalau tenaga asing biasanya dibawa oleh investor berdasarkan deal saat kontrak dibuat. Seperti contoh smelter yang terbangun sudah banyak transfer skill/tenaga yang ada," kata Ronald kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Selanjutnya: Promo 10.10 Informa Bisa Dapat Potongan Rp 100.000

Menarik Dibaca: Promo 10.10 Informa Bisa Dapat Potongan Rp 100.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×