kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Final! Bahlil Resmikan Ground Breaking Ekosistem Baterai Terintegrasi US$ 5,9 Miliar


Minggu, 29 Juni 2025 / 19:13 WIB
Final! Bahlil Resmikan Ground Breaking Ekosistem Baterai Terintegrasi US$ 5,9 Miliar
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat groundbreaking pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hill, Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan angka resmi investasi dari proyek kerjasama ekosistem baterai electric vechile (EV) melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan perusahaan China, Ningbo Contemporary Brunp Legend Co Ltd (CBL) yang merupakan subsidiari dari Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL) adalah sebesar US$ 5,9 miliar atau setara dengan Rp 95,6 triliun (US$ 1 setara dengan Rp 16.200). 

Adapun, investasi yang disebut sebagai Project Dragon ini memiliki kapasitas produksi 15 gigawatt hour (GWh) per tahun. 

Baca Juga: Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar

Bahlil menyebut, nilai investasi sebesar US$ 5,9 miliar ini akan dibagi ke dua tempat. Yaitu untuk industri hulu di wilayah Maluku Utara senilai US$ 4,7 miliar dan Jawa Barat di kawasan industri senilai US$ 1,2 miliar. 

"Di wilayah Jawa Barat investasinya US$ 1,2 miliar dan yang US$ 4,7 miliarnya itu ada di Maluku Utara," ungkap Bahlil dalam acara peresmian di kawasan industri Karawang, Minggu (29/06). 

Baca Juga: Prabowo Resmikan Proyek Industri Baterai Kendaraan Listrik Senilai Rp 100 Triliun

"Ekosistem daripada baterai ini, mulai dari prekursor, HPAL, katoda, battery cell, dan RKEF itu di Maluku Utara. Di sini battery cellnya sudah sampai dekat dengan pabrik," tambah Bahlil. 

Untuk dipahami, proyek ekosistem baterai ini dibagi menjadi beberapa bagian joint venture (JV), antara Antam dengan CBL dan IBC dengan CBL, pembagiannya adalah sebagai berikut:

1. JV 1 - Proyek Antam dengan CBL - proyek pembangunan tambang nikel dengan persentase saham Antam 51%

2. JV 2 - Proyek Antam dengan CBL - pembangunan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan Industrial Park Project (PT FHT) dengan persentase saham Antam 40%

3. JV 3 - Proyek Antam dengan CBL - pembangunan High Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan persentase saham Antam 30%

4. JV 4 - Proyek IBC dengan CBL - Baterai Material Project, dengan persentase saham IBC 30%

5. JV 5 - Proyek IBC dengan CBL - Baterai Cell Project, dengan persentase saham IBC 30%

6. JV 6 - Proyek IBC dengan CBL - Baterai Recycling Project,  dengan persentase saham IBC 40%

Dalam penjelasan Bahlil, maka JV 1 hingga JV 4 masuk dalam investasi hulu, bersama dengan proyek daur ulang baterai di JV 6. Semuanya akan dilakukan di Halmahera Timur, dekat dengan tambang nikel Antam.

Sedangkan JV 5, yaitu bagian pembuatan sel baterai listrik akan dilakukan di Pabrik yang terletak di kawasan Industri Karawang, Jawa Barat. 

Baca Juga: Bos IBC Ungkap RI Bakal Bangun Pabrik Daur Ulang Baterai EV sampai 99%

Selanjutnya: Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×