kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Freeport-McMoRan Pertahankan Kepemilikan 49% di Freeport Indonesia hingga 2041


Jumat, 24 Oktober 2025 / 18:07 WIB
Freeport-McMoRan Pertahankan Kepemilikan 49% di Freeport Indonesia hingga 2041
ILUSTRASI. Panorama puncak Grasberg, wilayah bekas tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Freeport-McMoRan Inc. (FCX) memastikan akan mempertahankan kepemilikan sahamnya sebesar 49% di PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga tahun 2041.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

“Per 30 September 2025, PTFI telah mengeluarkan dana sekitar US$ 1 miliar untuk Kucing Liar, dan investasi modal diperkirakan mencapai US$ 4 miliar selama tujuh hingga delapan tahun ke depan, rata-rata sekitar US$ 500 juta per tahun,” jelas Quirk. 

Pada tingkat operasi penuh, produksi tahunan dari Kucing Liar diperkirakan mencapai 560 juta pon tembaga dan 520.000 ons emas.

Keputusan FCX untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di PTFI ini berbanding terbalik dengan keinginan pemerintah Indonesia untuk menambah porsi saham melalui MIND ID sebesar 12% dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Bahlil: Freeport Hentikan Penambangan untuk Cari Pekerja yang Terjebak

“Sehubungan dengan perpanjangan ini, PTFI berencana untuk melanjutkan eksplorasi, melakukan studi pengembangan tambahan di masa mendatang, dan memperluas program sosialnya,” ujar Quirk.

Sebelumnya, CEO Danantara Rosan P. Roeslani menyebut proses finalisasi penambahan kepemilikan saham Indonesia di PTFI sebesar 12% sudah memasuki tahap akhir. 

“Insya Allah segera. Semua kesepakatan utama sudah tercapai, sekarang tinggal penyelesaian detail dokumen final,” kata Rosan saat ditemui di Jakarta International Convention Center, Rabu (8/10/2025).

Baca Juga: Kementerian ESDM Selidiki Penyebab Longsor Freeport, Ada Potensi Sanksi

Rosan menambahkan, proses negosiasi penambahan saham ini telah berlangsung cukup lama, lebih dari enam bulan. “Negosiasi ini bukan baru satu-dua bulan, tapi sudah berjalan beberapa bulan. Sekarang sudah sampai tahap finalisasi,” ujarnya.

Selanjutnya: Genjot Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Gelar FinExpo 2025

Menarik Dibaca: Cancel Culture Bisa Menganggu Mental lo, Ini Cara Mengatasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×