kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot pariwisata, pemerintah dorong pemberian insentif


Rabu, 26 Februari 2020 / 22:06 WIB
Genjot pariwisata, pemerintah dorong pemberian insentif
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (tengah)


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan paket insentif khusus pariwisata akan mengakselerasi kinerja sektor sekaligus menarik kunjungan wisatawan di tengah wabah virus corona.

Menurutnya, pariwisata yang telah ditetapkan sebagai leading sector menjadi salah satu sektor yang paling terdampak mewabahnya virus corona.

Padahal selama ini pariwisata merupakan sektor padat karya yang menyerap lebih dari 13 juta pekerja. Angka itu belum termasuk dampak turunan atau multiplier effect yang mengikuti termasuk industri turunan yang terbentuk di bawahnya.

Baca Juga: Cari influencer untuk dongkrak promosi, Wishnutama: Kita gak mampu bayar BTS

Merespons hal tersebut Pemerintah RI menginisiasi sejumlah terobosan sebagai upaya agar mobilisasi wisatawan baik wisman (wisatawan mancanegara) maupun wisnus (wisatawan nusantara) tidak terganggu secara signifikan.

“Pemerintah dalam hal ini sangat concern untuk menerbitkan beberapa kebijakan yang sangat penting untuk menyelamatkan industri pariwisata sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat lokal yang bekerja di industri pariwisata,” katanya dalan keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Rabu (26/2).

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan untuk insentif untuk wisatawan mancanegara, pemerintah memberikan alokasi tambahan sebesar Rp 298,5 miliar. Terdiri dari insentif maskapai dan agen perjalanan, insentif dalam skema joint promotion, kegiatan promosi pariwisata, serta familiarization trip (famtrip) dan influencer.

Sementara untuk wisatawan domestik, pemerintah memberikan diskon 30% penerbangan ke 10 tujuan wisata. 30% itu untuk kuota 25% seats di setiap penerbangan ke 10 tujuan wisata.

"Dan ini berlaku selama tiga bulan yaitu Maret, April, dan Mei 2020. Program ini apabila dirasakan manfaatnya dapat dilanjutkan," tambahnya.

Baca Juga: Gairahkan sektor pariwisata, pajak hotel dan restoran dihapus selama 6 bulan

Wishnutama mengatakan, insentif yang diberikan untuk pasar mancanegara akan diarahkan ke pasar-pasar wisatawan mancanegara yang memiliki average spending per arrival (ASPA) tinggi.

“Insentif Rp 298,5 miliar akan memberikan dampak untuk mengakselerasi atau menarik wisatawan sebanyak 736.000 orang dari negara-negara fokus pasar dengan ASPA tinggi. Dari jumlah kunjungan tersebut diperkirakan bisa menghasilkan devisa sebesar Rp 13 triliun," kata Wishnutama.

Adapun pasar wisman yang memiliki ASPA tinggi, seperti Australia sebesar US$ 1.800, Timur Tengah US$ 2.200, serta pasar lainnya seperti Amerika, Eropa, dan Asia.

Sedangkan untuk wisatawan nusantara, Wishnutama menambahkan, selain diskon penerbangan 30% yang diambil dari APBN, juga akan ada tambahan diskon sebesar 15,8% avtur dari Pertamina. Serta 5,64% diskon tarif penerbangan (PJP2u/PSC dan NAV) dari AP dan Airnav.

Sehingga total diskon tiket domestik yang bisa dimanfaatkan wisatawan nusantara secara rata-rata adalah 51,44% untuk 25% dari kapasitas tempat duduk dalam satu penerbangan. Diskon tersebut berlaku untuk maskapai domestik dengan tujuan destinasi Denpasar, Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok, Danau Toba dan Malang.

Pemerintah juga mendorong adanya insentif sesuai dengan usulan asosiasi bahwa untuk pajak hotel dan restoran, di 10 destinasi wisata tarifnya dinolkan. Untuk itu, pemerintah akan mensubsidi atau memberikan hibah kepada pemerintah daerah yang terdampak akibat penurunan tarif pajak hotel dan restoran di daerah sebesar Rp 3,3 triliun.

Baca Juga: Meski ada stimulus, kunjungan wisman diramal tetap turun

Selain itu, di APBN juga terdapat Rp 147 miliar DAK Fisik pariwisata yang sampai saat ini belum mampu digunakan daerah. Rencananya DAK tersebut akan dikonversi menjadi hibah ke daerah sehingga bisa memacu perkembangan pariwisata.

Kebijakan lain yakni mendorong pergerakan wisnus dengan terus melakukan kampanye promosi wisata dalam negeri, mendorong dilakukannya pertemuan-pertemuan dari instansi pemerintah dan korporasi di destinasi-destinasi wisata dalam negeri. Selain itu mempromosikan event-event (musik, olahraga) yang sudah ada di dalam negeri.

Di sisi lain juga dilakukan upaya untuk menarik potensi MICE dan event internasional agar bisa diselenggarakan di Indonesia. Wishnutama berharap dengan skema insentif yang diberikan pemerintah ini menjadi solusi terbaik bagi sektor pariwisata.

“Tidak hanya berdampak pada kunjungan wisman, tapi pada akhirnya akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat melalui aktivitas pariwisata,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×