kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hadapi pandemi, sektor infrastruktur dan industri utilitas harus cari alternatif baru


Rabu, 13 Mei 2020 / 08:47 WIB
Hadapi pandemi, sektor infrastruktur dan industri utilitas harus cari alternatif baru
ILUSTRASI. Dok?MarkPlus -?China Sebagai The New Asia


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

“Kalau kita melihat number of traffic saat ini penurunannya di bulan Mei hingga 95%, lima persen hanya untuk melayani angkutan logistik. Pembangunan infrastruktur bandara di masa pandemi dampaknya juga cukup signifikan. Beberapa proyek dari tujuh bandara kita tunda namun proyek yang mendukung pariwisata terkait destinasi pariwisata super proritas tetap berjalan, ” ujar Faik.

Menanggapi permasalahan tertundanya pembangunan infrastruktur, Mantan Deputi Kementerian BUMN Ahmad Bambang menilai pembangunan infrastruktur memang menjadi salah satu prioritas utama kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Jokowi untuk mendukung konektivitas.

Sebagai negara berkembang, ada lima tantangan utama yang dihadapi Indonesia salah satunya infrastruktur yang berimbas pada faktor logistik. Infrastruktur yang buruk akan mempengaruhi harga barang sehingga mempengaruhi daya saing.

Pemerataan infrastruktur dinilai bisa menjadi hal yang positif untuk mendukung sektor pariwisata dan UMKM setelah pandemi berakhir.

“Sektor pariwisata menjadi prioritas untuk mendongkrak ekonomi, sayangnya saat ini terkena dampak paling besar dari covid-19. Konektivitas dari sisi data juga penting. Makanya Palapa Ring menjadi prioritas utama untuk mendorong akses bagi UKM. Bagaimana UKM kita bisa masuk pasar dunia kalau internet saja tidak ada,” jelas Ahmad.

Baca Juga: Hermawan Kartajaya: Semua sektor akan membaik dan tancap gas pada 2021

Sementara itu, dalam survei yang dilakukan oleh MarkPlus selama sekitar satu minggu terakhir melalui 165 responden, kondisi infrastruktur di Indonesia dinilai sudah terbangun cukup baik meskipun masih ditemukan adanya kerusakan seperti kondisi jalan berlubang dan tidak rata.

Kerusakan yang terjadi juga belum diimbangi dengan sistem pelaporan yang mumpuni sehingga perlu adanya peningkatan sistem pelaporan dengan pemanfaat teknologi.

"Selain itu pemeliharaan dan pengawasan infrastruktur dan utilitas masih membutuhkan peningkatan dengan pengadaan CCTV di titik-titik fasilitas umum tertentu," pungkas Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×