Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) menargetkan produksi karet pada kuartal II mencapai 5.000 ton. Meski harga karet turun, perseroan memilih tetap terus menambah produksi karet ketimbang menahan laju produksi.
Sebab menurut Bambang S. Ibrahim, Direktur Keuangan JAWA, meski harga jual karet turun, namun margin yang diperoleh saat ini masih mencukupi.
Pertimbangan lainnya, negara tujuan ekspor karet JAWA sampai saat ini belum menurunkan permintaan produksi karet. "Eropa memang mengurangi, namun Amerika Serikat tetap meminta pasokan karet. Kalau memang tidak ada permintaan baru, karet disimpan saja di gudang. Sewaktu-waktu harga karet akan kembali naik, kami punya stock produksi tinggal jual," papar Bambang pada Kamis (22/5).
Atas pertimbangan ini, JAWA menargetkan produksi karet kuartal II mencapai 5.000 ton. Sayang, Bambang tak merinci besar pertumbuhan dibanding perolehan kuartal II 2013.
Tapi sebagai gambaran, produksi karet kuartal I 2014 naik 73% menjadi 4.000 ton dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara hingga akhir tahun, produksi karet ditargetkan mencapai 8.400 ton.
Disisi harga jual, harga karet JAWA turun 15% sejak akhir tahun 2013 dari Rp 29.400 menjadi Rp 25.400 sampai pada akhir kuartal I 2014. Saat ini, dari produksi karet JAWA sebanyak 77% untuk kebutuhan lokal. Sisanya 23% untuk pasar ekspor. Negara tujuan ekspor karet JAWA antara lain ke Jepang, Slovenia, Tiongkok dan Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News