kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Hippindo Sebut Ritel Fesyen Offline Tuai Berkah dari Harbolnas, Ini Alasannya


Senin, 15 Desember 2025 / 19:46 WIB
Hippindo Sebut Ritel Fesyen Offline Tuai Berkah dari Harbolnas, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Koleksi fesyen akhir tahun (KONTAN/Carolus Agus Waluyo) Hippindo mengungkap gelaran Harbolnas 2025 kemarin turut mengerek penjualan para peritel dengan toko fisik (offline), termasuk ritel fesyen.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkap gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 kemarin turut mengerek penjualan para peritel dengan toko fisik (offline), termasuk ritel fesyen.

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah mengatakan, stimulus Harbolnas juga meningkatkan penjualan ritel offline karena mayoritas juga sudah berjualan secara online. Baik melalui mal online di e-commerce maupun situs web milik sendiri.

“Sebagai ritel, kami telah menggunakan semua kanal. Untuk 2026, agar tak tergerus, kami terus aktif berpromosi di marketplace mal online,” kata Budihardjo kepada Kontan, Senin (15/12/2025).

Baca Juga: BPH Migas Proyeksikan Permintaan BBM Naik 3,2% Selama Libur Nataru

Bagaimanapun, menurutnya, kehadiran para peritel di mal offline tetap penting sebagai upaya pemasaran (branding). Budihardjo melihat toko ritel fesyen di mal offline berperan dalam menunjukkan bahwa merek tersebut ada, layanan after sales-nya pun ada.

Sebab, saat ini menurutnya masih banyak pengunjung yang tetap lebih memilih untuk melihat-lihat produk secara langsung. Meskipun, pada akhirnya konsumen kemungkinan akan membeli secara online.

Budihardjo menyebut, Hippindo juga tengah menggenjot penjualan ritel fesyen melalui gelaran Belanja di Indonesia Aja (BINA)-Indonesia Great Sale 2025 yang akan digelar mulai 18 Desember 2025–4 Januari 2026.

“Kami optimalkan musim liburan periode Nataru ini dengan banyaknya promo, diskon, serta item-item baru, seperti pakaian serba merah, lalu Lebaran nanti juga dengan item serba hijau, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Di lain sisi, Budihardjo tak memungkiri penurunan pengunjung ritel fesyen yang terjadi sejak Covid-19. Belum lagi, dengan banyaknya marketplace online yang selama ini menjual pakaian thrifting yang ilegal. Namun, akhir-akhir ini, Budihardjo melihat pelan-pelan kembali terjadi peningkatan pengunjung berkat upaya pemerintah menghambat impor pakaian ilegal.

“Kami juga mulai mengajukan kemudahan impor untuk produk yang resmi. Sehingga, global brand di mal juga mulai ada peningkatan,” ungkapnya.

Adapun Budihardjo menargetkan penjualan ritel fesyen dari periode Nataru dapat berkontribusi 20% dari total penjualan ritel fesyen di 2025.

Baca Juga: Satgas PKH Buka Opsi Penguasaan Negara jika Weda Bay Tak Bayar Denda

Selanjutnya: Harbolnas Dongkrak Permintaan Paylater Allo Bank, Mayoritas Dipakai untuk Belanja

Menarik Dibaca: Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×