Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki periode new normal, PT Hutchison 3 Indonesia menilai permintaan data sudah datar dibandingkan saat pemberlakuan WFH dan SFH pada kuartal II lalu.
Wakil Direktur Utama Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah menyebutkan, trafik permintaan data saat pemberlakukan WFH dan SFH sempat naik ke 25% sampai pada puncaknya pada libur lebaran. "Setelah libur lebaran itu agak turun di sekitar 10%-15% dan relatif flat," kata Danny kepada kontan.co.id, Selasa (8/9).
Kendati permintaan data naik, dari sisi pendapatan Danny bilang cenderung sama dengan tahun lalu. Menurut dia, hal hal tersebut akibat kompetisi dari sisi harga dengan operator telekomunikasi lain dan faktor makro ekonomi terkait pelemahan daya beli.
Kemudian, dari sisi pertumbuhan pelanggan juga sudah cenderung mendatar. Dia memaparkan, pada saat WFH dan SFH dalam dua bulan pihaknya bisa mencatatkan 1 juta pelanggan baru dalam waktu dua bulan.
Baca Juga: Dukung pembelajaran jarak jauh di masa pandemi, 3 Indonesia berikan kuota 30 GB
Karenanya, sejak awal tahun hingga saat ini Hutchison mencatatkan total peningkatan di angka 1,5 juta hingga 2 juta pelanggan baru. Namun, pihaknya optimis ke depan pertumbuhan pelanggan baru akan kian pesat dengan adanya program subsidi dari Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk kuota gratis.
"Ke depan pertumbuhan pelanggan akan berkembang karena akan ada subsidi untuk kuota pembelajaran jarak jauh," ujar Danny. Berdasarkan catatan kontan.co.id, hingga akhir tahun lalu total pelanggan Hutchison 3 Indonesia sebanyak 41 juta dengan 32 juta pelanggan aktif.
Kendati begitu, perusahaan halo-halo ini akan terus meningkatkan kualitas layanannya salah satunya dengan terus mengembangkan base tranceiver station (BTS). Sayangnya, Danny mengakui mengalami kendala ekspansi pada kuartal II lalu dengan pemberlakuan PSBB.
Baca Juga: 3 Indonesia menyebut lalu lintas data naik 48% pada bulan Ramadan
Akibatnya, dari target awal 8.000 BTS baru yang dibangun pihaknya baru akan bisa menyelesaikan 6.500 BTS baru. Lebih lanjut, Danny menjelaskan, mundurnya penyelesaian ekspansi tahun ini akibat perizinan sehingga saat akan melakukan pemasangan di suatu daerah pihaknya di blok dan tidak bisa masuk.
Kendala lain adalah importasi yang sulit. "Jadi, ekspansi kami mundur satu kuartal. Kami akan menyelesaikan pemasangan 8.000 BTS baru di Maret 2021," ujar Danny. Adapun realisasi BTS baru hingga saat ini disebutnya sudah lebih dari 4.000 BTS baru.
Selanjutnya: Catat dua jenis subsidi pulsa untuk mahasiwa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
