kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Impor tak bisa redam harga pangan


Selasa, 07 Juni 2016 / 10:08 WIB
Impor tak bisa redam harga pangan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Upaya pemerintah menurunkan harga sejumlah komoditas pangan selama bulan Ramadan melalui impor tampaknya belum menunjukkan kemajuan berarti. Pasalnya, hingga awal Ramadan ini, harga komoditas pangan yang diimpor masih saja bertahan tinggi di pasaran.

Padahal, untuk menekan harga bawang merah, daging sapi, dan gula, pemerintah sudah terang-terangan akan melakukan berbagai impor selama puasa dan Lebaran 2016. Pekan lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong telah membuka izin impor daging sapi sebanyak 27.400 ton. Dengan masuknya daging impor ini, ia berharap harga daging sapi di pasaran bisa stabil di kisaran Rp 80.000 per kilogram (kg).

Namun dari pantauan KONTAN ke sejumlah pasar tradisional di Jakarta, harga daging sapi masih tertahan di level tinggi. Di Pasar Kramat Jati dan Pasar Minggu misalnya, harga daging sapi muri rata-rata Rp 110.000-Rp 115.000 per kg. Sementara harga daging sapi paha belakang di kedua pasar tersebut rata-rata Rp 115.000-Rp 120.000 per kg.

Harga bawang merah juga masih bertahan di level tinggi. Di Pasar Kramat Jati, harga bawang merah stabil di kisaran Rp 26.000 per kg. Sementara di Pasar Minggu, harga bawang merah masih bertahan tinggi, yakni rata-rata Rp 40.000 per kg.

Padahal Kementerian Perdagangan (Kemdag) telah membuka keran impor bawang merah sebanyak 2.500 ton–5.000 ton lewat Perum Bulog, PT Berdikari (Persero), dan PT Perusahaan Peradgangan Indonesia (Persero).

Selain impor, Kemdag juga telah menginstruksikan Bulog untuk membeli bawang merah dari petani dengan harga terendah Rp 15.000 per kg. Lewat beberapa langkah itu, pemerintah menargetkan harga bawang merah di pasaran stabil di kisaran Rp 25.000 per kg. Tapi faktanya, hasil impor bawang merah belum juga terasa dampaknya di pasaran.

Menyangkut harga gula, Kemdag menginginkan harga gula stabil di kisaran Rp 12.500 per kg di pasar. Sementara harga gula dari tingkat petani tebu paling rendah Rp 9.500 per kg. Namun di Pasar Kramat Jati, harga gula rata-rata Rp 15.500–Rp 16.000 per kg, dan di Pasar Minggu harga gula rata-rata Rp 14.000-Rp 15.000 per kg.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×